"Cerita Friends or Soulmate" ini bakal bikin kamu terhanyut dalam perasaan mereka yang bingung dan konflik batin yang nggak bisa diabaikan. Kisah persahabatan yang kuat, cinta yang terpendam, dan keputusan sulit yang harus diambil bakal bikin kamu p...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
GARVI ARCHIO SHANKARA
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MIGUELELZIO BAMANTARA
"Makin banyak orang yang percaya kalo kita pacaran," balas Garvi yang kembali menscroll aplikasi itu.
"Ya terus?" Tanya Miguel bingung.
"Kita kan ngga pacaran! Gue risih tau!" Serunya sedikit kesal. Miguel menganggukkan kepalanya, memang dia juga merasa risih.
"Terus kita harus ngapain?" Garvi terdiam memikirkan cara yang akurat agar mereka percaya kalau dia dan Miguel tidak berpacaran.
"Jaga jarak?," Tanya Garvi sambil memandang Miguel. Miguel ikut terdiam, mencoba memikirkan cara itu.
"Social distancing? Ini udah ngga jaman covid," balas Miguel membuat Garvi mendengus kesal. Dengan cepat Garvi mengambil bantal sofa lalu melemparkannya pada Miguel.
Bugh!
"Yang serius anjir!" Pekiknya kesal. Miguel tertawa lepas merasa senang karena berhasil menjahili Garvi.
"Tapi yakin Lo mau jaga jarak sama gue?" Garvi menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Y-ya.. kalo pas di sekolah sama luar aja. Kalo di rumah jangan." Miguel mengangguk, membenarkan ucapan Garvi.
"Kalo di depan temen-temen?"
"Temen-temen juga, Kan mereka juga percaya kita pacaran," balas Garvi membuat Miguel kembali mengangguk.
"Kenapa ya mereka punya pikiran kalo kita pacaran? Ngga tau aja tiap hari ribut terus," gumam Miguel sambil menatap langit-langit kamarnya.
"Ya Lo yang bikin ngajak ribut duluan," seru Garvi kembali membuat Miguel menoleh. "Kok gue?" Tanyanya dengan kening mengerut.
"Lo tuh ngeselin tau gak? Tiap hari bikin naik darah terus." Miguel terkekeh pelan, dia bangkit dan duduk disebelah Garvi.
"Iya tapi Lo ngga bisa jauh-jauh dari gue," balas Miguel dengan menaik turunkan alisnya. Garvi menatap Miguel malas, memang benar adanya.
