Tyler menghampiri temannya yang sedang fokus dengan laptopnya. Dia sendiri merasa heran kenapa Miguel bisa betah berlama-lama belajar.
"Istirahat dulu El," seru Tyler membuat Miguel menoleh. Dia mengangguk sekilas, lalu kembali memfokuskan matanya ke laptop.
Tyler itu orang Indonesia, namun dia di Korea sudah hampir 7 tahun. Tak heran jika dia sudah fasih berbahasa Korea.
"Lo abis ketemuan sama pacar?" Tanya miguel tanpa menoleh.
"Iya, ngambek dia, karena kemaren gue seharian ngga sama dia," jelas Tyler sambil menyesap minumannya.
"Kemaren juga ada yang ngambek ke gue karena ngga gue kabarin." Dahi Tyler mengernyit mendengar itu. "Pacar?" Tanyanya.
"Bukan, sahabat gue." Tyler terkekeh kecil. Dia menumpu tangannya di atas bahu Miguel. "Eh Lo sadar ngga sih? Kalo dia bukan pacar Lo, tapi dia ngambek karena Lo ngga ngasih kabar, berarti dia suka sama Lo."
Jari Miguel yang awalnya sibuk menari di atas keyboard sontak terdiam. Memikirkan ucapan Tyler.
"Kayaknya enggak deh, mana mungkin dia suka sama gue?" Elak Miguel yang kembali mengetik sesuatu di laptopnya.
"Itu udah jelas banget Miguel!" Tyler jadi gemas sendiri pada temannya yang satu ini. "Makanya jangan belajar Mulu biar tau kode," serunya sambil menjauhkan badannya.
"Coba Lo ceritain tentang dia sedikit," lanjut Tyler. Siapa tau dia bisa membantu Miguel sadar bukan?.
"Mmmm dia galak tapi manja. Keliatannya ceria, tapi dia rapuh. Terus--"
"Dia manja sama semua orang?"
Miguel menggelengkan kepalanya, lalu menutup laptopnya. "Ngga, sama gue doang. Bang Eros yang sama-sama Deket sama dia tapi dia ngga manja sama bang Eros."
"Dari situ aja udah keliatan, kalo dia nyaman sama Lo El." Miguel terdiam, memikirkan ucapan Tyler. Tapi pikirannya tetap menolak kalau Garvi tidak suka padanya.
Drrtt drrttt
"Panjang umur banget, baru juga di omongin," ujar Tyler yang melihat panggilan video masuk di ponsel Miguel.
Miguel mendorong tubuh Tyler agar sedikit jauh darinya. Dia tak ingin Garvi salah paham lagi. Kemudian dia mengangkat panggilan itu dengan tersenyum cerah.
"Miguel!" Senyum Miguel semakin lebar saat melihat wajah Garvi. "Iya, kenapa?" Balas Miguel lembut.
Tyler mencibir, merasa bingung pada dua manusia itu. Padahal mereka terlihat saling suka, tetapi kenapa keduanya tidak menyadari satu sama lain?.
"Lagi dimana?"
"Di cafe, bosen soalnya di apart Mulu," balas Miguel membuat Garvi menganggukkan kepalanya. "Lo di kamar gue?" Tanya Miguel pada Garvi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friends Or Soulmate?
Fanfic"Cerita Friends or Soulmate" ini bakal bikin kamu terhanyut dalam perasaan mereka yang bingung dan konflik batin yang nggak bisa diabaikan. Kisah persahabatan yang kuat, cinta yang terpendam, dan keputusan sulit yang harus diambil bakal bikin kamu p...