Miguel melihat mamahnya, Maria dan Garvi yang sedang berbincang kecil saat menuruni tangga. Lalu dia menghampiri mereka dan duduk di sebelah mamahnya.
"Eh calon mantu bunda," celetuk Maria ketika Miguel bergabung dengan mereka. Miguel menundukkan kepalanya merasa salah tingkah.
"Jangan gitu bunda, liat dia jadi salah tingkah," celetuk Garvi sambil melirik Miguel. Maria dan Gauri terkekeh, merasa gemas melihat anak-anaknya.
"Oh iya, bunda mau nitipin kamu sama mereka. Karena bunda ada kerjaan di luar kota," seru Maria membuat Garvi cemberut.
"Berapa lama Bun?"
"Tiga hari doang kok. Kamu ajak Miguel nginep aja di rumah, karena di rumah ngga ada siapa-siapa." Garvi melirik Miguel, pria itu tersenyum misterius.
"Bun, kesenangan tuh calon mantu bunda," seru Eros yang berdiri di belakang belakang Gauri. Miguel yang awalnya senyum-senyum sendiri pun langsung menoleh ke belakang.
"Apaan sih?!" Sentak Miguel pada Eros. Pria itu mengerjapkan matanya memberi kode pada Eros untuk diam.
Garvi tidak memperdulikan mereka, dia memeluk bundanya karena merasa sedih akan berpisah. "Bunda hati-hati ya? Kalo ada apa-apa telfon Garvi aja," bisik Garvi yang di angguki Maria.
"Ya udah ayo, bunda mau berangkat," ajak Maria membuat Garvi bangkit, dia mengikuti bundanya yang keluar terlebih dahulu.
"Bunda...." Panggil Garvi ketika Maria membuka pintu mobilnya. Maria menoleh, tersenyum tipis melihat anaknya yang berkaca-kaca.
"Udah gede masa nangis," ledek Maria sambil memeluk anaknya itu. Mengelus pelan punggung tegap Garvi.
"Bunda cuma pergi sebentar, nanti balik lagi." Garvi masih terdiam, dia tidak ingin bundanya pergi.
"Aku ikut bunda aja gimana? Besok kan libur."
"Sehari doang liburnya. Udah, jangan nangis lagi." Maria menghapus air mata Garvi kemudian mengecup pipi anaknya sayang.
"Miguel tolong jagain Garvi untuk bunda ya?" Miguel mengangguk, menyalami Maria dengan sopan. "Iya bunda, bunda hati-hati ya?"
Maria mengangguk kecil, dia berpamitan pada Gauri dan Eros juga. Setelahnya dia masuk ke dalam mobil dan perlahan mobilnya meninggalkan halaman rumah.
Garvi menatap sedih mobil yang di kendarai bundanya. Dia memeluk Gauri yang berdiri di sampingnya.
"Ngga papa, masih ada mamah. Kamu jangan sedih," bisiknya lembut. Mengusap lengan Garvi pelan.
Miguel tersenyum tipis, dia mengusap kepala Garvi lembut. Setelahnya mereka kembali ke rumah karena hari mulai panas.
***
Cup.
Miguel menoleh ketika Garvi tiba-tiba mencium pipinya. Dengan jahil dia mengelap bekas ciuman Garvi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friends Or Soulmate?
Fanfiction"Cerita Friends or Soulmate" ini bakal bikin kamu terhanyut dalam perasaan mereka yang bingung dan konflik batin yang nggak bisa diabaikan. Kisah persahabatan yang kuat, cinta yang terpendam, dan keputusan sulit yang harus diambil bakal bikin kamu p...