LWY | 5

1K 76 0
                                    

-
-
-
-
-

Happy reading ~~

Patra melempar asal tasnya keatas kasur, dia lalu merebahkan dirinya di kasur king size nya.

Helaan nafas kasar terdengar dari mulut Patra, pandangannya kini mengarah kearah langit-langit kamarnya.

"Patra"

Seseorang tiba-tiba memanggil.

Patra sangat mengenal suara ini, dia mengubah posisinya menjadi duduk.

Patra menatap seseorang di depannya.

"Kali ini apa lagi?"

Seseorang itu tersenyum tipis, matanya menatap intens kearah Patra.

"Saya minta maaf karna salah mengira, tapi jika saya tidak mengutukmu mungkin kamu tidak bisa mengira siapa belahan jiwamu" ucapnya pada Patra.

Patra menghela nafas lelah.

"Terserah, gue cape"

Patra kembali merebahkan tubuhnya, dia membelakangi orang tersebut.

"Patra, jika kamu tidak cepat menemukan belahan jiwamu, itu akan mengancam nyawamu. Karna kutukan cinta ini bukan hanya berdampak pada kehidupan cintamu, itu seperti kamu menyerahkan seluruh hidupmu pada dewa"

Oscar, seseorang yang tiba-tiba muncul di kamar Patra memperingatkan Patra.

"Kalau gitu kenapa ga dari dulu lu kasih tau gue siapa belahan jiwa gue?" Tanya Patra tanpa membalikkan tubuhnya.

"Tidak semudah itu Patra, dewa tidak mengizinkan saya melakukannya" jawab Oscar.

"Huh, kalo gitu biarin gue mati. Udah ribuan cara gue tempuh biar gue ketemu belahan jiwa gue, tapi hasilnya nihil"

"Patra, belahan jiwamu kini ada di sekitarmu"

Patra terdiam seketika saat mendengar kalimat yang baru saja di ucapkan Oscar.

Patra kembali mengubah posisinya menjadi duduk, dia kini juga berbalik pada Oscar.

"D-dia ada di kota ini?" Tanya Patra memastikan.

Oscar mengangguk pelan.

"Dewa hanya mengizinkan saya memberikan informasi itu, sisanya saya menyerahkan semuanya padamu" jelas Oscar.

Oscar menghilang setelah mengatakan itu.

Bukan suatu hal yang aneh lagi bagi Patra melihat kemunculan Oscar yang tiba-tiba begitu juga hilangnya. Dia jelas bukan manusia sepertinya, dia adalah malaikat pengutuk.

Kepala Patra tiba-tiba berdenyut nyeri, dia memegangi kepalanya yang berat tiba-tiba.

Sepercik ingatan muncul di kepalanya.

Flashback On

"Panda kecil, kamu mau pergi kemana?"

Seorang anak laki-laki berusia 7 tahun kini berdiri tepat di hadapan seorang anak kecil lainnya yang usianya sama.

"Maaf dino, keluargaku pindah hari ini"

"Tetap disini panda, jangan pergi"

"Aku harus pindah Dino, simpan ini buat kenang-kenangan"

Anak kecil dengan sebutan 'Panda' itu memberikan sebuah boneka Panda pada anak kecil lainnya dengan sebutan 'Dino'.

"Kapan panda akan kembali?" Tanya Dino.

"Aku menetap di tempat baruku, papah bilang aku gak akan balik lagi ke Jakarta" jawab Panda.

Flashback Off

LUCKY WITH YOU  (PondPhuwin) ~END~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang