LWY | 9

789 61 1
                                    

-
-
-
-
-

Happy reading ~~


"Aduh tolong, otak gue udah ga sanggup lagi" keluh Sarah.

"Alah, lu nya aja ini mah yang kaga bisa" cibir Cakra.

"Heh nyet! Emang lu bisa hah?!"

"Y-ya ngga sih, t-tapi kan gue udah usaha, walaupun mengkhianati hasil" Cakra menggaruk tengkuk belakangnya.

"Ini bisa ga sih pelajaran matematika di ilangin aja, gue muak banget dari sd belajar mtk" keluh Sarah lagi.

"Gampang ini mah, sini gue ajarin" ucap Farel.

Sarah tersenyum senang, dia langsung merapatkan dirinya kearah Farel, begitu juga dengan Cakra.

"Nih, lu catet rumusnya dulu abis tu lu jabarin bilangannya, ini di kali nanti hasilnya di kurangi bilangan awal" Farel menjelaskan secara rinci.

Sarah dan Cakra mendengarkan dengan fokus, mereka tidak mau ada satu detik pun yang terlewatkan, karna jarang sekali Farel ingin mengajari mereka berdua.

Sementara Putera, Daniel dan Byan kini fokus menyelesaikan soal masing-masing, kebetulan otak mereka masih mampu menyelesaikannya sendiri.

Setelah setengah jam berkutik dengan soal-soal mematikan, akhirnya seisi kelas 12-A telah menyelesaikan tugas harian matematika mereka.

Daniel segera membawa tugas-tugas milik teman-temannya ke kantor, karna guru matematika mereka sedang tak masuk hari ini. Dia menyuruh Daniel untuk meletakkan saja tugas yang sudah di selesaikan di meja guru mtk.

Setelah semuanya terkumpul, Daniel pergi dari dalam kelas menuju ke ruang guru yang berada di lantai satu.

Yahh begitu lah kira-kira yang seharusnya dilakukan ketua kelas yang bertanggung jawab dan amanah.

"Gue laper banget cuy" Cakra mengelus perutnya.

"Lima menit lagi istirahatnya, sabar" ucap Putera.

"Lagian tugasnya selesai semua kan? Ayo kantin aja" ajak Cakra.

"Ayo!" Setuju Sarah.

"Duluan aja, gue mau tetep di kelas" ujar Byan.

"Gue juga di kelas aja" timpal Putera.

"Lu rel?" Kini Sarah bertanya pada Farel.

"Oke, gue ikut" Farel bangkit dari kursinya.

"Kalian berdua mau titip sesuatu?" Tawar Farel.

Putera dan Byan kompak menggeleng.

"Oke, kalo gitu kita ke kantin dulu ya, bye!" Pamit Farel.

"Bye" balas Putera dan Byan.

Mereka bertiga akhirnya pergi dari dalam kelas, diikuti beberapa murid yang juga ikut keluar untuk menuju ke kantin.

Byan menoleh kearah Putera yang nampak tengah membereskan buku-buku diatas meja dan memasukkannya kedalam tas.

"Put" panggil Byan.

"Um?" Saut Putera menghentikan sejenak aktivitasnya.

"G-gue..." Byan nampak ragu.

"Kenapa Yan, kasih tau gue" ucap Putera yang terlanjur penasaran.

Byan menghela nafas sejenak.

"Kemaren Felix nyamper ke rumah..."

"Hah?!" Kaget Putera.

Byan akhirnya menceritakan semua kejadian kemarin, tak ada satu hal pun yang dilewatkan Byan dalam cerita itu.

LUCKY WITH YOU  (PondPhuwin) ~END~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang