-
-
-
-
-Happy reading ~~
"Yan, makasih ya udah bantu gue nata buku di perpus" ucap Putera sambil tersenyum pada Byan.
Byan balas tersenyum lembut pada Putera.
"Sama-sama, gue ga mungkin biarin temen gue bawa tumpukan buku yang berat sendirian kan?"
Putera terkekeh, dia merangkul pundak Byan.
"Ayo ke kantin, temen-temen yang lain udah nunggu" ajak Putera.
"Ah oke-oke" setuju Byan.
Mereka berdua berjalan kearah kantin, namun baru beberapa langkah seseorang berdiri di hadapan mereka, membuat mereka berdua menghentikan langkahnya, senyum mereka berdua luntur perlahan saat melihat orang di depan mereka.
Byan menoleh kearah Putera.
"Lu duluan aja, gue nanti nyusul" ucap Byan.
"Lu yakin?" Tanya Putera menatap Byan khawatir.
"Uhm, gue gaakan lama" jawab Byan meyakinkan.
"Oke... Kalo gitu gue duluan" ucap Putera dengan berat hati.
Sebelum pergi, Putera terlebih dulu menatap orang yang menghalangi jalan mereka.
"Gue gaakan biarin lu nyakitin Byan lagi, inget itu!" Ancam Putera, setelah itu dia benar-benar pergi.
Felix, seseorang yang menghalangi jalan tadi kini menatap Byan.
Byan menghela nafasnya, dia berusaha untuk tidak menatap Felix.
"Lu mau bilang apalagi, gue buru-buru" ucap Byan.
Felix berjalan mendekat, dia memegang kedua bahu Byan.
"Tatap gue Byan, gue mohon..."
Byan menolak, dia mendorong tubuh Felix untuk menjauh darinya.
"Gue ga punya hak buat natap lu lagi Lix, tolong menjauh dari gue" mohon Byan.
"Lu ngusulin perjodohan kita ke Papah kan?"
Byan terdiam saat Felix menanyakan pertanyaan itu.
"Lu punya perasaan sama gue selama ini kan? Jawab gue Yan!" Felix mengguncang tubuh Byan.
Byan kini memberanikan dirinya menatap Felix, matanya sudah berkaca-kaca, dapat dilihat dengan jelas banyak rasa sakit dalam tatapannya itu.
"Huh!" Byan tersenyum miring.
"Buat apa gue suka sama tukang selingkuh kaya lu?!"
"Terus kenapa lu usulin perjodohan kita, hah?"
"G-gue...Gue cuma gamau ngecewain keluarga gue, mereka mau jalanin kerja sama bisnis jangka panjang sama papah lu Lix!" Jawab Byan berbohong.
"Lu bohon Yan..."
"Cukup Lix! Persetan sama perjodohan, kita gaada hubungan apapun sekarang. Pergi dari hidup gue!" Teriak Byan.
Byan pergi meninggalkan Felix yang terdiam.
Felix mengepalkan tangannya, rahangnya mengeras sempurna. Dia menoleh kebelakang dan melihat punggung Byan yang menjauh.
⏳⏳⏳
"Woi Pat!" Panggil Pasha.
"A-ah?" Saut Patra menoleh kearah Pasha.
"Lu liat siapa sih, hah?" Penasaran Pasha.
"Makan tuh makanan lu" suruh Pasha.
"Hm, gue makan"
KAMU SEDANG MEMBACA
LUCKY WITH YOU (PondPhuwin) ~END~
FantasíaKalian percaya pada kutukan? . . . Oscar, Sang Malaikat pengutuk datang ke bumi untuk mengutuk seseorang atas perintah Sang Dewa. Suatu hari Dewa menyuruhnya turun ke bumi untuk mengutuk seorang pemuda, namun sesaat setelah dia mengutuk pemuda terse...