LWY | 12

830 64 1
                                    

-
-
-
-
-

Happy reading ~~

Felix mengambil sebatang rokok dari kotaknya, dia menaruh sebatang rokok itu ke bibirnya. Matanya mencari letak pematik, dia juga meraba kantong baju seragam juga celananya namun tetap tak menemukannya.

Hingga akhirnya sebuah pematik dinyalakan di hadapannya, hal itu membuat Felix otomatis terdiam, dia melirik seseorang yang menyalakan pematik itu.

Seorang gadis cantik tersenyum kearah Felix, tatapannya seolah-olah tengah menggoda Felix.

Setelah rokoknya menyala, Felix segera menghindari gadis itu, dia memundurkan dirinya.

"Ishh! Kenapa sih kamu jadi ngehindarin aku akhir-akhir ini?" Kesal Gadis itu.

"Sial, gue udah bilang jauhin gue Sin" ucap Felix sambil mengumpat.

"Aku gamau, aku mau tetep ada di sekitar kamu selamanya" balas Sinta, gadis yang tadi menyalakan pematik.

Felix memutar bola matanya malas. "Gue udah gamau macem-macem, sekarang mending lu pergi dari basecamp The Cool!" Usir Felix.

"Allright, tapi ada satu syarat" ucap gadis itu mendekatkan dirinya kearah Felix.

Melihat itu Felix lagi-lagi memundurkan dirinya, hingga akhirnya tubuhnya menyentuh tembok dan tak bisa kemana-mana lagi.

Sinta ini adalah cewe simpanan ke sekian Felix saat dirinya menjadi orang brengsek, namun dia sudah berusaha bilang pada semua cewe simpanannya kalau dia sudah tak mau lagi menjadi brengsek, dia tak mau macam-macam lagi, dan hanya Sinta yang tak mau mendengarkan Felix, dia masih selalu menggoda Felix.

Sinta seolah tak takut akan dilihat, dia terus mendekatkan dirinya kearah Felix dan mengarahkan wajahnya kearah wajah Felix.

Saat akan mengarahkan bibirnya pada bibir Felix, tiba-tiba saja sebuah batu kerikil berukuran sedikit besar melayang ke kepalanya.

"Aww!" Ringis Sinta memegangi kepalanya. Dia langsung melihat kearah sang pelaku.

Begitu juga dengan Felix, dia melihat kearah seseorang yang melempar kerikil itu kearah Sinta. Dia terkejut bukan main saat dia melihat Byan tak jauh dari sana.

Reflek Felix mendorong Sinta hingga gadis itu terhuyung beberapa ke belakang.

"Ishh!" Kesal Sinta, dia lalu berjalan pergi meninggalkan Felix dan Byan.

Byan menatap tajam Sinta yang pergi, tatapannya seolah ingin memakan lahap gadis itu.

"B-byan, gue bisa jelasin. Ini ga kaya yang lu liat" Felix berusaha menjelaskan.

Byan kini beralih menatap Felix, tatapannya tak berubah,dia menatap Felix tajam.

Felix membuang rokoknya, dia lalu berjalan mendekati Byan.

"Sinta tadi berusaha goda gue, sumpah gue ga goda dia, dia yang dateng dan-"

"Apasi Lix, gue ga butuh penjelasan lu" potong Byan.

Wajah Felix berubah menjadi bingung.

"Gue tau, gue udah dari tadi liat Sinta sama lu. Gue disuruh mamah buat ketemu sama lu" lanjut Byan dengan ekspresi datarnya.

"Mamah? Kenapa sama mamah lu?"

Byan menghela nafasnya, dia kini menatap Felix malas.

"Lu di undang ke rumah buat makan malem keluarga besar, lu gausah dateng kalo lu mau, gue bakal bilang mamah" jelas Byan.

Felix tersenyum mendengar itu, kesempatan seperti ini tak mau dia tolak begitu saja.

"Jelas mau lah, diundang mamah mertua masa nolak"

LUCKY WITH YOU  (PondPhuwin) ~END~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang