Menceritakan tentang gadis cantik yang diminta papanya untuk balas dendam sama keluarga yang sudah membunuh mamanya.
Dia -
Zanaya Shea Padya, gadis cantik, licik, jenius, pandai menyusun rencana dan kini telah kembali ke tempat kelahirannya. Gadis k...
Pesawat baru saja mendarat di bandara, dan dari pintu keluar, seorang gadis berparas cantik melangkah dengan anggun. Sorot matanya yang tajam, ditambah dengan senyuman tipis yang menghiasi wajah sempurnanya, menarik perhatian semua orang di sekitarnya.
Sekelompok bodyguard berpakaian jas hitam langsung memberikan penghormatan.
"Selamat sore, nona muda" Ujaran Dari salah satu body guard itu sukses membuat semua orang yang ada disana menundukkan kepalanya memberikan hormat. Yang di beri hormat hanya tersenyum tipis, kemudian melangkah maju tepat di depan sang bodyguard.
"Sudah lah paman, Angkat Kepalamu" Kekehnya
"Baik, nona muda" Ujarnya kemudian semua orang kembali berdiri tegak
"Paman gak pernah berubah"
"Nona muda juga tidak, selalu cantik"
"Berhenti manggil aku nona muda, aku capek dengernya"
"Okay Shea.....Ayo Kita ke mansion, papamu sudah menunggumu" Ujar sang bodyguard
Gadis itu menghela napas kasar
"okay.....misi dimulai"
Bodyguard itu membukakan pintu mobil Limosin keluaran terbaru itu, kemudian memasuki mobil diikuti oleh beberapa bodyguard di belakang mobil itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ya, gadis itu adalah Shea. Shea si gadis cantik yang licik, jenius dan pandai menyusun rencana.
Gadis kecil berusia 6 tahun yang harus kehilangan wanita yang begitu menyayanginya karna dibunuh oleh seseorang yang begitu kejam, dia Givano Cayden.
Shea sengaja pindah dari Amerika ke negara kelahirannya untuk membalaskan dendamnya pada keluarga Cayden.
Beberapa menit di perjalanan, mobil limosin keluaran terbaru itu samapi di mansion yang begitu mewah. Mobil berhenti tepat di depan pintu utaman mansion, terlihat seorang bodyguard membuka pintu mobil dan mempersilahkan Shea untuk keluar.
Shea berjalan anggun memasuki mansion yang luas tetapi sepi, hanya ada beberapa maid dan bodyguad disana.
"Tuan besar sudah menunggu nona muda di ruangannya" ujar seorang maid sambil menunduk
Shea hanya diam dan langsung berjalan menuju ruang kerja sang papa, Zivan Padya.
Cklek!
Pintu terbuka, terlihat seorang laki - laki paruh baya sudah tersenyum hangat kearah putrinya yang mendekat.
"Shea....." Zivan merentangkan tangannya agar sang putri memeluknya
"Papa!" Shea langsung menghambur kepelukan sang papa
"I miss you so bad" bisik Shea sambil memeluk erat sang papa