Gadis pun mulai setengah sadar, lalu aku melihat kiri kananku dan aku terkejut dengan posisi aku sekarang ini berubah dari toilet menjadi uks. 5 detik kemudian, Reza pun masuk ke uks karena dia tidak percaya apa yang dikatakan sama si kak Rizki.
"Gadis kamu tidak apa?"
"Kok kamu tahu aku ada disini?"
"Tadi aku ketemu sama kak Rizki," dia lesu jika sudah bicara nama kak Rizki.
"Loh, kok bisa ada kak Rizki? Kan aku ke toilet tadi," aku bingung dengan keadaan sekarang.
"Tidak tahu, katanya kamu pingsan di toilet dan sekarang kamu sudah tidak apa?"
"Aku pingsan di toilet?"
Tidak lama kemudian kak Rizki pun datang ke uks.
"Lutut kamu yang kemarin sudah sehat Dis?" Sambil memegang pelan pundaknya aku dengan lembut.
"Sudah kak tinggal bekasnya saja, oiya kak kenapa aku bisa ada disini ya?"
"Oiya gini sebelumnya gue minta maaf tidak sengaja masuk ke toilet perempuan karena pas Lo ke toilet, lalu gue liat kok tidak keluar-keluar dari toilet jadi gue masuk untuk memastikan keadaan Lo baik-baik saja tapi Lo pingsan didalam."
Setelah mendengar penjelasan dari kak Rizki, aku semakin bingung sama diriku kenapa aku bisa selemah ini dan ada orang bisa sebaik ini lalu itu yang membuat aku semakin bingung apa yang harus aku balas kebaikan orang tersebut. Sedangkan Reza langsung mengalihkan penjelasan dari kak Rizki lalu ia langsung mengajak aku kembali ke kelas tetapi ditahan sama kak Rizki karena aku baru saja siuman dan kak Rizki memintaku untuk tenangkan diri dulu 10 menit lagi.
"Apaan sih bro? Kami masih ada jam pelajaran sebelum istirahat," emosi Reza.
"Rez, dia baru siuman loh dan Lo mengertilah sedikit dengan keadaannya."
"Lo tidak usah pura-pura baik Rizki, yang tau dia itu gue dari kecil dan Lo tau dia baru-baru ini saja."
Aku langsung meleraikan mereka berdua.
"Sudah kak Rizki, Reza. Yasudah ayo Rez kita kelas lagi," pelan-pelan turun dari ranjang uks.
"Gadis Lo benaran tidak apa?" Tanya kak Rizki.
"Tidak apa kak, sudah sehat aku kok. Ayo Rez ke kelas lagi."
Aku menarik tangannya Reza sedangkan dia meninggalkan tatapan tajamnya ke kak Rizki bahwa permasalahan mereka belum selesai. Dan kak Rizki hanya geleng-gelang kepala saja melihat sikap sahabat aku seperti kekanakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Kacamata (On GOING)
Teen FictionSeorang gadis manis dan kecil sudah berkacamata sejak dini membuat dirinya tidak percaya diri dengan penampilan barunya karena sering mendapatkan ejekan dari teman-teman kecilnya terutama para laki-laki. Sehingga membuat dirinya merasa kurang canti...