Setelah bu Mita dahulu yang keluar baru kemudian siswa - siswinya, aku langsung bersigap membereskan barang-barang untuk dimasukkan ke dalam tas karena hari ini aku ada janji ketemu sama kak Rizki buat pulang bersama dan ia membawa aku ke rumahnya untuk membantuku mencari narasumber tugas bahasa Indonesia yaitu wawancara yang akan dikumpulkan akhir bulan Februari ini. Setelah selesai aku membereskan, tidak ada angin setelah sekian lama akhirnya purnama juga seketika Reza dahulu yang mengajak aku untuk pulang bersama sejak ada kak Rizki lalu aku bingung mau menjawab apa karena hari ini aku ingin mencari narasumber di rumah kak Rizki buat tugas akhir bulan ini. Tetapi alasan Reza mengajak pulang bersama sambil berdiskusi juga denganku untuk tugas biologi yang akan dipresentasikan akhir bulan ini juga.
"Gini saja Rez, kita diskusi tugas kelompok biologi ini di rumah aku saja gimana tapi malam? Nanti aku kabarin yang lain lewat grup wa kelompok kita," sambil menyandang tas aku.
"Kita kan belum buat grup wa khusus Dis?" polosnya Reza masih sama.
"Iya nanti aku buat sore."
Reza pun mengangguk pelan sebagai tanda dia menerima saran dari aku.
"Oiya Rez, hari ini aku tidak bisa pulang bareng kamu soalnya aku mau mencari narasumber sama kak Rizki?"
Reza hanya memasang wajah datar setelah mendengar namanya dari bibirku.
"Kenapa harus sama kak Rizki? Kita kan sama -sama punya tugas bahasa Indonesia itu jadi kenapa kita tidak cari bareng saja?"
Aku pun menghela nafas, mungkin Reza tidak ingat dengan perkataannya semalam bahwa dia juga sudah ketemu narasumber dari tantenya akan tetapi aku tidak menolak dia juga kalau dia mau ikut ke rumah kak Rizki.
"Hmm... tapi kamu sudah sama tante kamu narasumbernya?"
"Iya memang tinggal penyelesaian pengetikan saja lagi, tapi tidak salah kan aku menemani kamu hari ini?"
"Hmm... tidak salah sih, memang kamu mau ke rumah kak Rizki? Soalnya dia yang mengajak aku semalam sambil melihat kondisi lutut aku."
Seketika dia pun beralih menjadi perhatian ke aku.
"Oiya gimana lutut kamu sudah sembuh?"
"Alhamdulillah sudah membaik."
"Syukurlah membaik, maaf ya semalam aku tidak peduli pas kamu menelefon soalnya semalam aku lagi mewawancarai tante aku."
Setelah pada akhirnya aku mendengar juga alasan dari dia yang semalam sikapnya berubah menjadi dingin ternyata karena itu alasannya, tidak lama kemudian gengnya pun datang menghampiri kami yang sedang menuju ke kelas kak Rizki.
"Bro, jalan berdua saja ini kalian tidak mengajak kita lagi, iya tidak Ari Anggi?" Bayu langsung merangkul pundaknya dari belakang.
"Iyap, sepertinya dari sahabat bisa menjadi cinta ini?" Ledekan si Anggi.
"Wiiihh bisa seperti Ftv - Ftv begitu bro, keren Lu Rez," sambung Ari.
"Apaan sih kalian, dia mau menemani cari narasumber ke rumah kak Rizki."
Mereka seketika langsung berhenti dan menghadangi jalan kami karena mereka bertanya-tanya setelah mendengar nama kak Rizki dari bibir aku.
"Eiitss tunggu dulu, mencari narasumber kenapa harus ke rumah kak Rizki? Memang kak Rizki siapa Dis?" Anggi bertanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Kacamata (On GOING)
Novela JuvenilSeorang gadis manis dan kecil sudah berkacamata sejak dini membuat dirinya tidak percaya diri dengan penampilan barunya karena sering mendapatkan ejekan dari teman-teman kecilnya terutama para laki-laki. Sehingga membuat dirinya merasa kurang canti...