2 . kita yang pernah ada

197 24 1
                                    

"Terlalu jauh melangkah sampai aku lupa rasa sakitnya."

♠♪♥





PEMUDA Itu duduk di salah satu kursi panjang depan kelasnya, ia sibuk mengayun ayunkan kakinya dengan pelan sembari meringis kecil kala melihat teman teman satu sekolah nya berlarian melintasi lapangan, menerobos hujan yang cukup deras mengguyur bumi. Hoseok merapatkan jaket abu abu di tubuhnya agar tidak kedinginan. Bukan itu saja, ia juga bersyukur karena lengan jaket yang ia kenakan bisa menutupi luka gores yang masih basah di tulang sikunya setelah di siksa habis habisan oleh seokjin di gudang sekolah beberapa jam yang lalu.

Cukup lama hoseok duduk, pemuda itu berdiri untuk sekedar menatap langit di atas sana. Rupanya awan hitam pekat di atas sana cukup tebal. Bisa hoseok tebak jika hujan tidak akan reda dalam waktu yang cukup cepat. Setelah sekian lama menimang nimang, akhirnya hoseok memutuskan untuk pulang. Untuk apa menunggu hujan yang ia sendiri bahkan tidak tau kapan akan reda.

Hoseok membuka tas ransel nya, mengeluarkan payung golf lipat berwarna abu abu yang selalu ia bawa ke sekolah. Hoseok memang sengaja menyiapkan nya sebelum ia berangkat dari rumah karena memang sangat gemar menguyur bumi.

Hoseok berlari kecil hendak melintasi lapangan, namun langkah kakinya itu terhenti tepat di tengah lapangan. Hoseok membalikkan badan, tatapan nya lurus ke koridor kelas lantai atas, itu adalah koridor kelas taehyung, keadaan nya benar benar sudah mulai sepi hanya terdapat beberapa siswa yang berlalu lalang, tetapi bukan itu yang ingin hoseok lihat.

"Dulu kamu sering berteriak keras di atas sana tanpa rasa malu sedikit pun dan berkata kita pulang bersama sama, kursi di samping ku terlalu kosong kalau tidak di tempati." Hoseok tersenyum simpul, membiarkan bayangan masa lalu nya kembali menghampiri.

"Tapi sekarang semuanya tidak seperti itu lagi, taehyung. Nyatanya kita yang hanya sebatas kata pernah." Hoseok menggenggam erat payung di tangannya. Hoseok kembali membalikkan badan lalu kembali melangkah meninggalkan lapangan sekolah dengan mata yang sudah berkaca kaca. Tidak dapat di pungkiri, hoseok merindukan masa masa itu.

Hampir sampai di pintu gerbang, tapi suara klakson mobil yang terdengar membuatnya dengan spontan membalikkan badan. Sebuah mobil sport hitam kini sudah berhenti tepat di belakangnya, itu adalah mobil taehyung, mantan kekasihnya. Kedua sudut bibir hoseok tertarik membentuk lengkungan senyum begitu sosok lelaki dengan bandana yang terikat di kepalanya itu terlihat dari balik kaca mobil meskipun hampir seluruh wajahnya tidak terlihat tetapi sudah bisa membuat hoseok membayar rasa rindunya.

Tin!

Hoseok sedikit terlonjak kaget begitu sang pemilik mobil menyembunyikan klakson dengan sangat keras. Hoseok berjalan sedikit meminggir memberikan jalan tapi selanjutnya mobil itu kembali terhenti menunggu satpam di depan sana membukakan pintu gerbang.

Lagi lagi hoseok tersenyum senang begitu jendela mobil di dekatnya terbuka secara perlahan menampilkan sosok taehyung yang begitu nyata di depan matanya juga seorang lelaki dengan rambut hitam bergelombang sudah duduk manis di samping kursi kemudi taehyung.

"Taehyung." Hoseok menyapa dengan sedikit berteriak karena suara hujan yang lebih mendominasi di antara mereka.

"Kamu sama kak Jungkook hari ini pulang bareng, kan? Aku numpang di mobil kamu hari ini, boleh?" Hoseok bertanya tetapi taehyung tak memberikan respon apa apa. Laki laki dengan bandana nya yang terikat di kepalanya itu hanya menatap lurus ke depan, bersikap tak acuh pada hoseok. Justru si lelaki bernama Jungkook yang duduk di samping taehyung sudah menatap hoseok dengan tatapan yang tidak bersahabat.

JUNG HOSEOK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang