11. Dia, Taehyung

189 20 8
                                    

"jatuh cinta itu sakit. Tapi ada yang lebih menyakitkan lagi, ya itu berjuang sendiri untuk bisa kembali lagi kepada mu. Berkali kali kau menjatuhkan ku, namun bodohnya aku masih tetap bertahan."

DUNIA boleh menolak mu, dunia boleh memberikan mu derita. Mereka yang kamu sebut sebagai teman juga boleh meninggalkan mu, tapi tidak dengan diriku. Tersenyumlah, meski mereka tak menyukai mu. Tapi aku selalu setiap melihat senyum mu meskipun dari jauh.

Jangan takut, aku selalu ada di sini. Meski tak bisa berada di jarak yang dekat yang sama dengan mu.

"Siapa?" Hoseok mengalihkan perhatiannya dari sticky note ke atas nakas. Di sana, sudah terdapat satu kantong berisi makanan, air mineral dan juga obat obatan.

"Apa mungkin itu dari kamu, taehyung?" Hoseok tersenyum tipis, sangat tipis karena luka luka bekas tamparan Jungkook di kedua sudut bibirnya masih terasa.

Tangan hoseok bergerak mengambil ponselnya. Jemari kecilnya dengan lihai mengetik beberapa angka di sana.

Hoseok tersenyum senang saat pesan singkat yang ia tulis terkirim ke nomor taehyung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hoseok tersenyum senang saat pesan singkat yang ia tulis terkirim ke nomor taehyung. Meski hanya menunjukkan dua tanda centang di sana, tapi tidak apa apa setidaknya hoseok bisa menyampaikan rasa terima kasihnya kerena taehyung telah menyelamatkannya dari kolam renang dan membawanya ke UKS. Pikir hoseok.

Brak!

Hoseok terlonjak kaget saat pintu UKS tiba tiba di dobrak dari luar. Di sana, sudah ada seokjin yang menatapnya dengan nyalang dan nafasnya yang naik turun. Seokjin berjalan mendekati hoseok, kedua mata seokjin terlihat memerah. Entah karena apa, yang jelas satu hal yang hoseok tau jika saudara dari mantan kekasihnya itu terlihat sangat marah.

"SIALAN, HOSEOK! LO BENAR BENAR COWOK YANG NGGAK TAU DI UNTUNG!"

Plak!

Wajah hoseok terlempar dengan kasar ke samping begitu seokjin mendaratkan kepalan tangannya. Cipratan darah keluar begitu saja dari hidung hoseok mengotori sprei putih pada brankar. Belum sempat hoseok menormalkan detak jantungnya karena kaget dengan perlakuan kasar dari seokjin yang begitu tiba tiba. Sekarang seokjin beralih menarik rambut hoseok, memaksa hoseok menatapnya.

"LO SENGAJA, KAN, PANCING EMOSI GUE?!" seokjin membentak.

"Hoseok nggak tahu kenapa kak seokjin tiba tiba marah..."

"NGGAK USAH PURA PURA BEGO, BANGSAT!"

plak!

Tubuh hoseok terjatuh menghantam lantai saat seokjin menampar nya dengan tenaga yang cukup besar. Pipi hoseok berdenyut nyeri, bekas tamparan seokjin meninggalkan rasa panas yang luar biasa.

"BERDIRI, BEGO!" seokjin menarik tangan hoseok agar hoseok berdiri tegak. Hoseok terisak Isak saat tulang tulang kecil di pergelangan kakinya kembali bergeser.

JUNG HOSEOK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang