24. Stuck With You

175 23 14
                                    

"saat aku ingin menjauh darimu, mengapa engkau selalu datang kepadaku? Memberiku luka yang sama, menyakitiku tanpa rasa bersalah karena ulah mu sendiri. Apa yang kamu inginkan dariku? Tolong lepaskan aku. Semua perlakuan mu menyiksa ku, aku tidak ingin lagi terjebak di dalam palungmu. Tapi... Semuanya amat sangat tidak mungkin. Aku tidak akan pernah mungkin bisa terlepas dari mu. Karena sekarang, aku terjebak bersama mu."

Ps : jangan lupa untuk votmen nya ya dan typo banyak bertebaran




HOSEOK menatap satu kotak makanan yang telah ia isi dengan tiga roti tawar yang telah hoseok olesi selai rasa strawberry dengan mata yang berbinar-binar. Jika di ingat ingat, sudah cukup lama hoseok menyimpan kotak makan pemberian dari taehyung, bermula saat taehyung memberikan nya untuk hoseok dua tahun yang lalu saat hoseok berada di lapangan sekolah.

Hoseok mengalihkan atensinya dari kotak makan setelah mendengar suara derap langkah kaki terdengar menuruni anak tangga dari kamar lantai atas yang merupakan kamar taehyung. Malam ini taehyung dan teman teman satu tim basket sekolah nya akan melangsungkan perjalanan ke bandung. Itu sebabnya hoseok dengan sengaja menyiapkan roti isi selai strawberry spesial untuk taehyung.

"Udah mau berangkat, taehyung?"

Suara seorang pemuda yang begitu familiar di telinga taehyung menghentikan langkah kaki taehyung yang hendak melewati pintu rumah. Taehyung berbalik badan dan mendapati hoseok yang kini berjalan tergesa gesa ke arahnya sambil membawa satu kotak makanan di tangannya.

"Kalau udah sampai di bandung, jangan lupa  kabarin aku, ya." Hoseok tersenyum tipis,  melihat taehyung dari jarak yang dekat membuat rasa rindu hoseok selama ini terobati. Hoseok menyodorkan kotak makanan yang ia bawa itu ke arah taehyung.

"Ini dari aku buat kamu. Di dalam kotak makanan nya udah ada roti tawar isi selai strawberry ke sukaan kamu. Kalau kamu lapar, kamu bisa makan itu...."

"Memang gue pernah minta sama Lo?" Taehyung berjalan mendekat. Senyum sungging di sudut bibir taehyung tercetak.

"Sekarang gue tanya sama Lo. Lo memang nggak punya urat malu, ya, selalu dekati gue?"

"Taehyung, aku cuma...."

"JAWAB PERTANYAAN GUE, SIALAN!!"

Prang!

Hoseok tersentak kaget saat taehyung merampas kotak makanan dalam genggaman nya itu lalu melemparkannya dengan keras ke dinding hingga kotak makanan itu pecah. Hoseok memundurkan langkahnya saat taehyung semakin maju mendekati nya dengan tatapan tajam yang sama seperti biasanya. Taehyung menarik kasar lengan hoseok, membuat hoseok berjinjit kala taehyung menarik paksa tubuhnya ke atas.

Hoseok mengigit bibir bawah nya kuat kuat, bulir bulir bening lini terlihat mengenang di pelupuk matanya. "Sa-sakit, taehyung. Aku mohon lepasin." Hoseok merintih kesakitan, air mata hoseok terjatuh ketika taehyung dengan sengaja semakin menguatkan cekalan tangannya di kulit lengan hoseok sebelum akhirnya mendorong hoseok ke dinding.

"Lo pikir la, bangsat! Otak Lo ada, kan? Jadi cowok jangan bego bego amat." Taehyung menarik dagu hoseok kasar, menekannya dari samping hingga membuat bibir hoseok mengerucut seperti mulut ikan.

"Lo kasih gue makanan sampah, padahal Lo sendiri juga tau kalau gue jijik sama pemberian apapun dari Lo!" Taehyung membuang muka hoseok ke samping.

"Jika Lo pikir gue akan suka, jika Lo pikir gue akan senang dengan semua perhatian palsu yang Lo berikan buat gue. Jawaban nya nggak. Gue nggak pernah senang sama sekali. Jangankan makan makanan pemberian Lo, lihat muka Lo aja gue udah jijik, lihat muka Lo aja enek bikin gue pengen muntah aja rasanya saking menjijikkan nya Lo di mata gue yang kotornya melebihi sampah jalanan."

JUNG HOSEOK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang