02.

82 12 0
                                    

sampai di apartemen nya, Anola lebih milih duduk termenung di sofa dengan pikiran nya yang campur aduk.

Banyak banget yang Anola pikirin, dari yang Rega ceritain tadi sampai gak ngasih Rega masuk apart nya.

Tapi cerita yang paling mendominasi pikiran nya hanya cerita yang Rega sampaikan tadi padanya.

Anola tak habis pikir dengan tingkat bucin nya Rega pada Adira. Padahal Rega sudah suka dengan Adira bertahun tahun dan tetap saja Adira masih tidak menunjukkan ketertarikan nya pada Rega, terbukti dari banyak nya mantan Adira ketimbang Rega.

Tapi meski begitu Rega tetap saja menyukai Adira. Memang Adira ini tipekal cewe lembut, penyabar, dan juga berparas cantik. Tidak heran banyak laki-laki termasuk Rega begitu mengagung-agung kan Adira.

Yang tidak dimengerti Anola saat ini adalah mengapa ia begitu terbawa emosi saat tadi Rega mulai menceritakan kisah tragis nya dengan Adira?

Anola tahu dia juga begitu mengagumi Rega. Anola juga sudah jatuh lebih dalam pada pesona Rega. Beda nya, Anola tidak sebodoh Rega, yang mana Rega sudah begitu menunjukkan ketertarikan nya pada Adira, dan masih saja tidak diperdulikan, tapi Rega tetap begitu menyukai Adira. Ya sama sih seperti Anola. Tapi menurut Anola, tetap saja Rega yang paling bodoh.

Malas memikirkan tentang kisah cinta yang rumit itu, Anola lebih memilih memberi makan choko yang sedari tadi bermanja-manja di kaki nya, mungkin choko ingin menagih jatah makan nya. Lebih baik Anola memberi makan anjing kesayangan nya dari pada memikirkan hal yang menyakitkan.

Beranjak ke arah dapur, Anola menyiapkan makan siang choko yang sudah lewat dari jam makan biasanya.

Selesai dengan sajian makan choko, Anola bersiap untuk mandi, merasa gerah karna seharian yang begitu panas, dan juga Rega yang begitu menyebalkan. Anola ingin tenang selepas mandi.

"Iya bentar" Teriak Anola saat selesai mandi dan ingin berbaring di kasur, Anola mendengar suara bel apartemen nya bunyi. Siapa lagi yang berani memencet bel nya di saat-saat seperti ini kalau bukan Syifa hadju?

Nama asli nya sih bukan Syifa hadju, itu hanya panggilan sayang dari Anola katanya. Yang pasti namanya Syifa mukheis.

"Lama bener lo ngebukain nya" si Syifa ini protes karna yang punya apart lama bange buka pintu. Ya namanya juga baru mandi neng, begitu isi hati Anola, tapi hanya bisa ia sampaikan di dalem hati. Mana berani dia nyolot.

"Ya udah sih" hanya itu yang keluar dari mulut Anola, males debat pikirnya.

"Eh La, gue tadi sebelum mau kesini habis dari hotel"

"Terus? Lo mau pamer habis check-in bareng Dion?" Si Anola kesel nih, seharian orang-orang bikin Anola kesal. Ini nih salah satu alasan Anola malas banget ngasih orang masuk. Anola pengen banget di apart nya hanya ketenangan, malah dibikin kesa sama ni manusia.

"Dengerin gue dulu, tolol" Tak terima dengan tuduhan Anola, Syifa langsung aja nyolot mau ngasih tahu kebenaran nya.

"Tadi pas di hotel, gue ngeliat Adira bareng Aldo, anjir. Check-in juga mreka?' Syifa mode penasaran alias kepo nya itu lagi aktif. Kepo banget dia soal urusan Adira.

Anola malas banget nanggepin. Seharian ini pikiran nya udah penuh banget dengan nama Adira. Sekarang nambah lagi nih manusia bawa bawa nama Adira. Makin dah kesel nya si Anola.

BackburnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang