16.

42 3 0
                                    

"Kamu kenal Rega dari mana, Anola?" Tanya Julianti.

"Dari Dion tante. Dion sahabat aku. Sedangkan Rega temen nya Dion di boxing" Anola jawab kikuk.

"Lah kenal Dion juga lu? Sempit banget dunia" Ucap Bulan tak nyangka Dion, bocah yang selalu menempel pada Rega juga punya teman lain selain Rega. Ia pikir Dion hanya dekat dengan Rega.

"Lo mikir dunia segede apa ege? Ariana grande juga di angkringan gue liat" Sandra ikutan nimbrung.

"Pala lo Ariana grande di angkringan" Bulan tidak terima idola nya di sebut sebut Sandra.

"Sudah sudah. Yang satu udah pergi, ini malah nambah kalian ribut" Julianti hanya bisa menengahi kedua anak perempuan nya yang menurut Rega juga sama tak waras nya.

Melihat pertikaian kecil di hadapan nya Anola hanya bisa menampilkan ekpresi seolah terhibur padahal dirinya sangat canggung barada di tengah tengah Mama dan kedua kakak kandung Rega.

Merasa kurang nyaman, Anola mencari keberadaan Syifa. Anola pikir Dion dan Syifa datang sebelum dirinya tiba. Ternyata tabiat telat kedua pasangan itu tidak bisa dihilangkan begitu saja.

Sembari melihat ke sekitar dan mendengar sayup sayup perbincangan Sandra dan juga Julianti sedangkan Bulan hanya diam dan juga menyimak perbincangan kakak dan Mamanya, dari arah lain Anola di alih kan fokus ke arah perempuan datang dengan anggun ke arah Anola saat ini.

Anola pikir Adira datang untuk bertegur sapa dengan nya. Ternyata Adira melewati dirinya dan memilih tersenyum hangat menyapa Julianti. Tidak lupa memeluk Julianti sebagai sapaan.

"Halo Mima ku sayang" Ucap Adira yang dapat di dengar dan dilihat oleh Anola.

"Halo anak Mima sayang. Mima pikir kamu gak bakalan dateng karna sibuk" Tentu saja Julianti balas dengan hangat sapaan sahabat putra nya itu.

"Gak mungkin aku gak hadir di acara penting Mima aku" Anola dapat melihat senyuman manis Adira saat berbincang pada Julianti. Pantas saja Rega suka pada Adira selama bertahun tahun.

"Gue gak lo anggap Dir?" Kini Bulan ikutan ingin berbincang ke Adira. Rasanya Anola sangat iri. Adira begitu menarik perhatian semua orang.

"Eh kak Bulan! Apa kabar? Kangen banget loh aku" Ucap Adira excited dan langsung menarik Bulan ke pelukan nya sebagai sapaan.

"Apaan anjir? Baru juga kemarin gue jumpa elu bareng cowo lu. Mana cowo lu?" Balas Bulan setelah pelukan mreka lepas.

"Hehe udah kangen tau kak. Aldo lagi bareng temen nya disana jadi mending aku kesini sama kalian" Adira ngejelasin dengan lembut di tambah senyum nya yang manis. Anola semakin minder melihat sisi Adira yang satu ini.

"Kak sandra apa kabar?" Pandangan Adira beralih ke Sandra yang sedari tadi diam memperhatikan interaksi Adira ke Mama nya dan juga Bulan.

"Baik. Gue pikir gue gak lo tanyain" Jawab Sandra setelah pelukan mreka terlepas.

"Gak mungkin lah kak gak aku tanyain. Oh iya Abel dimana? Aku gak liat dari tadi disini" Tanya Adira yang ke-cari-an anak nya Sandra, Abel.

Fyi Sandra sudah menikah lima tahun yang lalu dan memiliki seorang putri pertama bernama Abelia gusnomo berusia empat tahun.

"Sama bapak nya" Jawab Sandra singkat.

Selanjut nya hanya ada perbincangan perbincangan diantara mereka setelah kata sambutan dan ucapan selamat ulang tahun ke Julianti di ucapkan.

Anola merasa canggung berada di tengah tengah mreka saat ini. Ia tidak di ajak bicara sama sekali sejak kehadiran Adira. Bahkan Adira sendiri tidak berbincang padanya sama sekali. Anola tidak berharap Adira berbincang padanya, toh juga mreka tidak begitu dekat. Mreka hanya sekedar kenal dan itu juga karna Rega.

Kecanggungan makin terasa dan Anola makin tidak nyaman di tempat nya karna merasa di abaikan. Sedari tadi hanya Sandra yang berbincang dan peduli pada Anola. Namun sejak kepergian Sandra karna Abel anaknya sedang tantrum jadi lah Anola tidak ada yang memperhatikan.

"La. Lo disini ternyata anjir. Gue pikir kaga jadi datang. Gue nyariin lo" Bisik Syifa yang tiba tiba saja sudah di samping Anola.

"Anjir lo ngagetin bangsat" Anola kaget sedangkan Syifa hanya nyengir merasa tak bersalah.

"Ya elu sih di cariin kaga nemu. Ngapain lo join sirkel emaknye Rega tolol?" Sudah dateng tiba tiba ini malah ngatain Anola. Anola tidak habis pikir dengan Syifa.

"Gue di tarik Rega kesini. Mana mau gue dateng kesini sendirian. Males. Lo juga gue cariin ya setan" Anola ikutan emosi mengingat lelah nya dirinya mencari keberadaan Syifa.

"Ye tolol mana bisa lah elu liat gue deket sini. Orang disini sirkel kerabat nya bonyok Rega. Noh disana noh sirkel kita. Elu aja yang goblok join sirkel ini" Ucap Syifa sekalian nunjukin tempat perkumpulan anak anak muda seumuran mereka.

"Ya mana tau gue setan. Gue itu ya kayak kalo gerak dikit aja jadi perhatian anjir. Mana mau gue jadi bahan perhatian? Mending gue matung disini anjir" Ungkap Anola yang menurut Syifa begitu menyedihkan nasib teman nya ini.

"Lo kok bisa nemuin gue disini? Dion mana?" Tanya Anola merasa Syifa cukup hebat dapat menemukan nya di kerumunan banyak orang, sedangkan dirinya saja sangat sulit menemukan Syifa.

"Dion bareng sepupu Rega yang lain. Gue tadi mau ke toilet, pas mau balik dari toilet eh gue nemu anak ilang disini ya gue samperin lah" Jawab Syifa yang menyebut Anola sebagai anak hilang.

"Tai lo" Kesal Anola dikatai anak hilang.

"Eh itu Adira gak sih? Akrab banget bjir sama nyokap Rega" Tanya Syifa yang salah fokus melihat kedekatan Adira dengan Mamanya Rega.

"Ya deket lah bego, udah kenal dari orok" Balas Anola merasa sahabat nya ini sedikit dongo.

"Santai dong teman" Syifa hanya bisa cengar cengir.

"Fokus nyokap sama kakak nya Rega, si Bulan teralihkan semenjak Dira datang. Padahal tadi bicara nya ke gue" Ucap Anola lesu sembari melihat ke arah Adira dan Mama nya Rega tertawa bersama.

"Dari situ aja lo udah kalah, La. Udah gak bisa lagi dah lo geserin takhta Adira" Syia bukan nya men-support Anola malah menjatuhkan semangat nya Anola.

"Ye gue udah move on kali" Tentu saja Anola menyanggah nya. Tidak ingin terlihat begitu menyedihkan.

"Move on apaan kalo setiap Rega perhatian lo tantrum nya ke gue? Salting lo jelek anjir. Gampang baper cih najong" Ucap Syifa melebih lebihkan.

"Salting lo juga kaya tai" Balas Anola.

"Eh tapi gue liat liat si Adira ini kaya cewe pikmi gak sih? Noh liat noh kelakuan nya gak banget dah" Ujar Syifa menunjuk Adira yang di sebrang sana tidak ingin di puji cantik oleh teman teman nya nyokap Rega, padahal sedari tadi Adira mengatakan bahwa diri nya tidak lah cantik melainkan Bulan lah yang cantik. Si Bulan tentu saja balik memuji Adira dan mengatakan bahwa itu tidak lah benar sembari tertawa kecil.

"Iri bos? Biarin lah dia. Mau pikmi mau kaga bodo lah. Bukan urusan gue" Anola males menanggapi. Sepanjang acara Anola sudah mendengar pujian yang dilayang kan bukan pada diri nya melainkan pada Adira. Tentu saja, emang nya siapa Anola disini? Dia hanya sebatas teman Rega yang tidak dekat dengan keluarga Rega, sedangkan Adira? Bahkan keluarga jauh Rega, Adira kenal.



Tbc...

BackburnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang