19.

18 3 0
                                    

"Halo, Al kamu lagi dimana?" Kali ini Adira yang menghubungi Aldo, kekasih nya. Keputusan Adira yang pada akhirnya memilih untuk menghubungi nomor Aldo, sudah mantap sejak tiga hari belakangan tidak mendapat balasan pesan yang ia kirim ke room chat nya bersama sang kekasih.

"Aku lagi lunch, sayang. Kenapa?" Adira lega setelah mendengar suara Aldo yang entah kenapa membuat nya rindu akhir akhir ini. Pikir Adira itu mungkin karna Aldo tidak pernah menghubungi nya atau bahkan membalas pesan nya lagi sejak tiga hari belakangan.

"Oh lunch bareng siapa?" Sedikit kecewa sebenarnya Adira mendengar Aldo yang sedang lunch dengan tenang tanpa mengabari nya atau bahkan mengajak nya untuk makan siang bersama. Biasanya Aldo yang selalu mengingat kan nya untuk makan tepat wakt karna penyakit asam lambung yang di idap nya.

"Aku lunch bareng keluarga, sayang. Maaf ya baru ngasih tau" Jawab Aldo diseberang sana.

'Kamu bahkan gak balas pesan aku tiga hari, dan sekarang? Kalo bukan aku telpon juga kaya nya kamu gabakal ngasih tau kalo kamu lagi lunch bareng keluarga kamu' Itu hanya dapat Adira sampaikan dalam lubuk hati nya. Mana bisa Adira protes ke Aldo yang begitu ia sayangi.

"Oh iya gak papa. Ehm aku mau nanya boleh gak?" Pada akhir nya Adira memilih mengalihkan pembicaraan dari pada hati nya sakit.

"Boleh. Mau nanya apa princess?"

"Kamu tiga hari ini kemana aja, Al? Pesan aku selama tiga hari ini gak pernah kamu bales. Bahkan buat ngehubungin aku juga kamu gak ada" Ada nada ke-kecewaan yang tersirat. Adira sedikit kecewa akan sikap Aldo belakangan ini.

"Aku lagi nemanin papa ketemu sama temen nya di vietnam, sayang. Aku mau ngasih tau kamu tapi handphone aku ketinggalan. Papa ngajak aku ke vietnam buat bahas bisnis nya papa kok. Kamu jangan mikir yang aneh aneh ya. Maaf juga baru. ngabarin kamu sekarang karna kita baru aja nyampe langsung di ajak mama buat lunch" Jawaban Aldo untuk pertanyaan yang Adira lontarkan untuk nya.

Adira terdiam sebentar mencerna semuanya, apakah ia harus percaya pada kekasih nya atau tidak? Adira bingung.

Selama tiga tahun ini ia dan Aldo pacaran, Aldo selalu berkata jujur padanya. Namun entah mengapa kali ini Adira merasa tidak percaya akan perkataan yang Aldo sampaikan.

"Halo? Sayang? Kamu masih disana?" Seru Aldo saat tak mendengar respon dari Adira.

"Ah iya aku masih disini. Oh kamu abis dari vietnam? Bagus deh, aku pikir kamu kenapa kenapa" Balas Adira sesaat sadar dari terdiam nya.

"Engga, aku gak kenapa kenapa. Makasih ya udah khawatirin aku"

"Emang udah seharusnya gak sih? Kan kamu pacar aku"

"Iya ya? Hehe. Oh iya kamu udah lunch?" Kata yang sejak tadi Adira harap keluar dari mulut Aldo, akhir nya tersampaikan juga untuk nya.

"Aku lagi makan siang juga sama Rega. Rencananya mau ngajak bertiga sama kamu, tapi kamu lagi lunch kan with your family?" Dengan senang Adira membalas pertanyaan Aldo. Emang kelewat bucin ya gini.

Di seberang sana giliran Aldo yang kecewa. Kecewa karna Adira tidak dapat makan siang bersama dengan nya melainkan bersama sahabat kecil kekasih nya itu, yang dimana Aldo juga tau perasaan Rega untuk pacar nya.

"Kalau aja ini bisa ditinggal, udah aku susul kamu disana sama Rega, Ra. Aku juga udah kangen banget sama kamu" Ucap Aldo.

'Aku juga gak mau kamu deket Rega, Ra" Monolog Aldo dalam benak nya.

"Iya aku juga kangen banget sama kamu. Ya udah, aku lanjut makan ya? Kamu juga lanjut sana" Hati Adira kembali membaik. Mood nya yang semula hancur kini sudah membaik drastis apalagi setelah Aldo mengungkapkan rasa rindu nya terhadap dirinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 7 hours ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BackburnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang