07.

83 10 0
                                    

Jam menunjukkan pukul sepuluh malam, dan Anola baru sampai ke apart nya setelah menghadiri dan menyumbangkan suara nya di acara ulang tahun sepupu Syifa.

Fyi Anola emang buka job nyanyi. Anola punya ke-ahlian dalam bernyanyi. Nyanyi udah jadi bakat Anola sejak di bangku sekolah dasar.

Pesta ulang tahun sepupu Syifa sebenarnya belum selesai, tapi Anola memilih untuk segera pulang. Kasihan choko dirumah sendirian, itu alasan nya ke Syifa. Padahal Anola udah kehabisan energi berada di tengah tengah banyak orang. Sebagai introvert Anola gak bisa lama lama di kerumunan banyak orang.

Selesai mandi, Anola main sebentar bareng choko di ruang tamu sebelum mreka tidur.

Baru aja mau melangkah ke kamar tidur nya, ponsel Anola yang berada di tangan kanan nya berdering. Dion menghubungi nya. Tak biasanya Dion menghubungi nya tengah malam begini. Anola menjawab panggilan suara Dion, takut hal yang buruk terjadi.

"Halo Yon?" Tanya Anola saat panggilan tersambung.

"Iya halo, La. Lo lagi dimana? Masih di acara sepupu-nya Syifa, La?" Dion memastikan Anola apa dia masih di acara sepupu pacar nya itu atau tidak.

"Gue udah balik, Yon. Ini gue mau tidur. Kenapa, Yon?" Gak mau basa basi, Anola udah lelah banget dan hanya ingin segera berbaring di kasur empuk nya dan kemudian tidur.

"Nanti aja lo tidur, La. Lo dateng ke club gue sama Rega yang biasa kita datengin. Rega udah mabok parah, La. Lo bantu anterin dia pulang" Dion udah hopeless banget. Gak tau siapa yang akan membawa Rega pulang. Dion lagi ngebopong Syifa yang juga lagi mabok di acara ulang tahun sepupu nya.

"Lah? Lo gak bisa anterin dia pulang, Yon? Lo lagi sama dia kan?" Anola udah pengen tidur. Mana mau dia keluar hanya untuk jemput si Rega mabok. Anola tebak Rega mabuk pasti karna Adira, Adira, dan Adira.

"Gue udah di hotel bareng Syifa, La. Dia juga mabok. Gak bisa gue tinggalin" Dion gak bohong. Saat ini, ia dan Syifa yang tengah mabuk berada di hotel.

"Ck, iye iye gue samperin si Rega" Tau kalau gak bakal bisa ngelak lagi, Anola nyerah dan memilih untuk menjemput Rega di club lalu membopong nya pulang dan dirinya bisa tidur.

💫💫💫

Tiba di dalam club, Anola mencari keberadaan Rega diantara tumpukan manusia yang ada di club ini.

Rega ternyata gak jauh dari tempat nya berada. Anola berjalan ke arah Rega yang berbaring diatas sofa.

"Re"

"Re, bangun. Lo udah mabuk, Re"

"Astaga Re bangun anjir" Tak kunjung bangun, Anola mengguncang tubuh Rega.

Rega mengerang. Berusaha menormalka padangan nya guna melihat seseorang yang mengguncang tubuh nya.

Ternyata teman jutek nya, Anola.

Rega senyum manis setelah mengetahui Anola bersama nya saat ini.

"Olaaaaaa" Rega teriak sambil tangan nya dia rentangkan, mungkin ia ingin minta Anola menggendong nyaa.

"Apaan anjir? Pelanin suara lo, goblok" Anola malu, semua mata mengarah ke arah mreka waktu Rega teriak.

"Ola kok kasar banget?" Salah satu yang merepotkan jika Rega mabuk adalah sifat clingy nya, itu yang membuat Anola malas dengan Rega mode mabuk.

BackburnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang