9. Pertemuan Lagi

1.5K 144 32
                                    

Segala usaha telah dilakukan Chaeyoung untuk keluar dari rumah ini, namun usahanya selalu menemui kegagalan. Aksi pertama dia mengendap-endap pada malam hari, yang berakhir Jaehyun mengangkat tubuhnya seperti karung beras dan dengan berat hati harus tidur satu ranjang dengan pria itu. Selanjutnya, dia berhasil keluar dari rumah ini, dan berlari sekuat tenaga menuju jalan raya. Tepat sebelum kakinya menaiki bus, Jaehyun sudah menyergap tubuh kecilnya. Sekarang, satu-satunya cara agar dirinya terlepas dari genggaman pria ini adalah dengan mengancam. Iya, awalnya itu ide yang bagus—menurut Chaeyoung—namun Jaehyun hanya menganggapnya sebagai angin lalu.

Dan disinilah Chaeyoung sekarang, di depan bajan mandi berukuran besar yang sudah terisi penuh. Memantapkan diri untuk melakukan aksinya kali ini. Wajar saja karena dirinya belum menemukan alasan mengapa dia terkurung di sini, kendati sudah beberapa hari dia disini. Pelayan pun seakan bungkan saat Chaeyoung bertanya, apalagi pria asing itu, yang bahkan Chaeyoung belum mengetahui namanya. Jika dari awal dirinya dibunuh, mengapa sampai sekarang dirinya masih menghirup udara dengan bebas?

Ah, kepala Chaeyoung pusing memikirkan itu semua. Baiklah, berterima kasihlah kepada Chaeyoung, karena tidak perlu menunggu lama lagi untuk menunggu dirinya lenyap. Dengan senang hati, Chaeyoung akan melenyapkan dirinya sendiri. Perlahan dia mengarahkan tubuh menuju bajan mandi, air dingin menyapa kulitnya. Menutup mata, lalu menenggelamkan dirinya, membiarkan air memasuki rongga hidung dan merampas kesadaran miliknya.

Sedangkan di luar pintu kamar mandi ada Jaehyun yang sibuk menggedor pintu, merasa curiga karena sudah sedari tadi Chaeyoung belum menyelesaikan ritual mandi dan tidak terdengar suara gemericik air.

"Chaeyoung, keluarlah. Sudah lama kau di dalam kamar mandi." Tidak ada sahutan dari dalam sana, membuat Jaehyun geram. Sial dirinya lengah, pasti gadis itu telah melakukan sesuatu di luar batas seperti biasanya.

Jaehyun mendobrak pintu dengan sekuat tenaga, dan usahanya berhasil. Ditemuinya Chaeyoung yang sudah tidak sadarkan diri di dalam bajan mandi yang terisi penuh dengan air. Segera dia keluarkan tubuh lemah itu, lalu memberikan nafas buatan untuk Chaeyoung. Gadis itu terbatuk dan kembali bernafas, sejenak membuka matanya, namun dirinya kehilangan kesadaran lagi. Jaehyun menggendong istrinya menuju ranjang, memakaikan baju dan menyelimuti tubuh istrinya yang menggigil kedinginan. Hampir saja dia kehilangan Chaeyoung hari ini, gadis ini tidak boleh mati sebelum menebus kesalahannya. Jaehyun tidak akan membiarkan Chaeyoung mati begitu saja, meninggalkan dirinya lagi dengan kesendirian.

Jaehyun sudah memberikan pilihan yang mudah, menggantikan Chaeyeon dan menjadi miliknya seutuhnya. Namun gadis di sampingnya ini dengan keras kepala selalu mempunyai cara untuk melarikan diri. Katakan Jaehyun bodoh, nyatanya memang begitu adanya. Membiarkan orang yang menyakiti adiknya berada di rumahnya sendiri, bahkan menjadikannya sebagai istri. Semua orang di sekitarnya mengecam tindakannya, bagaimana mungkin dirinya bisa senekat itu. Jaehyun tidak punya pilihan lain, Chaeyoung tidak bisa membangkitkan kematian adiknya jadi dirinya harus menggantikan kehadiran adiknya. Jaehyun membenci Chaeyoung, Jaehyun benci karena gadis itu telah merenggut semua akal sehatnya selama ini. Pikirannya menjadi penuh memikirkan gadis ini, menunggu begitu lama agar dia berada di sampingnya.

Ingatannya terbang di saat dirinya mengambil keputusan untuk menaruh perhatian kepada Chaeyoung. Gadis muda yang suka berpose menantang di depan kamera, dengan sifat keras kepala dan badungnya. Masih segar ingatan di kepala, tepat setelah kematian sang adik, dirinya hancur sehancur-hancurnya. Orang tuanya mengatakan agar dia merelakan Chaeyoung, supaya adiknya tenang. Karena bagaimanapun, faktanya tidak ada yang membunuh Chaeyeon kecuali dirinya sendiri. Hanya Jaehyun saja yang tidak percaya, yakin bahwa adiknya telah disakiti oleh dunia. Berniat membunuh Chaeyoung ketika namanya disebut sebagai pelaku utama kekerasan yang menimpa adiknya.

Out of Time [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang