Chapter 3 | Pencuri Berlian Menghilang?

170 23 8
                                    

! Previous Chapter !

"Ayo cepetan! Nanti keburu si pencuri berlian sialan itu lempar bom atom! Kan gak lucu" ucap Kobo.

"Ya sabar dong bo! Kamu bantuin aja kagak" ucap Zeta yang tambah kesal dengan kobo.

"Wait what!? Sinyal mati?..." Ucap Kaela.

"Ini pasti ulah pencuri berlian itu dan-..."

! Continued Chapter !

"Dan apa zet?" Ucap Kobo.

"U-umm... Ga jadi" ucap Zeta.

"Aku yakin pasti.... Dia" ucap Kaela dalam hati.

"Zeta, Kaela, lihat ini" ucap ketua agent.

"Aku mengecek cctv sekolah dan dia meninggalkan jejak di dekat lemari" sambung ketua agent.

Ketua agent membesarkan layar cctv ke lemari itu.

"Itu! Ada kertas!" Ucap Zeta.

'Jika kau mencariku, tidak perlu tau aku pergi kemana. Yang jelas aku akan kembali malam nanti jam 7 di halaman. sekolah' tulisan di kertas itu.

"Bagus! Nanti kita akan ke halaman sekolah" ucap ketua agent dengan tegas.

"Tunggu! Pasti itu jebakan!" Ucap Zeta.

"Yang dibilang zeta benar" ucap Kaela membela zeta.

"Aduhhh jebakan kek apa sih!?" Tanya Kobo yang sudah kesal.

"Bisa jadi saat kita ke halaman sekolah, ada bom yang langsung meledak begitu saja. Kita tidak tau pasti" jelas Zeta.

"Udahlah itu gak penting, meledak ya meledak aja, kalau ada yang kena ya udah biarin, yang penting tu maling ke tangkep dah!" Jelas Kobo.

"Ikuti saja kataku dan kata Kobo! Jangan protes!!"ucap ketua agent dengan sangat tegas.

Zeta langsung menatap kearah lain dengan sedih, merasa kalau pendapatnya itu diabaikan dan tidak bagus.

Kaela menyadarinya dan membelai rambut Zeta dan menatap metanya.

"It's okay Zeta... Pendapatmu tadi bagus kok, mungkin mereka sudah lelah mengurus ini dan tidak terlalu mendengarkanmu" ucap Kaela menenangkan Zeta yang negatif thinking.

"Hmm..."

Merekapun menyusun rencana. Saat jam 7 malam mereka menunggu kehadiran si pencuri berlian di halaman sekolah.

"Dimana dia?" Kata agent lain.

"Ih cupu, dia gak mau kesini" ucap Kobo.

"Kita tunggu saja" ucap ketua agent.

Beberapa menit kemudian perasaan Kaela mulai tidak enak, dia merasakan akan ada sesuatu yang terjadi.

...........

"Zeta awas!!!!" Teriak Kaela sambil mendorong jauh Zeta dan meletakkan pelindung yang sangat kuat.

*BOOOM!!!* Suara bom besar meledak.

"A-aduh!" Seru Zeta.

"You're okay? {Kamu gapapa?}" Tanya Kaela.

"Aku gapapa kok... Tapi yang lain gimana?" Tanya Zeta.

"Umm..."

Kaela bangun dan melihat kebelakang sebentar.

"Zeta, tutup matamu" ucap Kaela.

"Kenapa!?" Tanya Zeta.

Kaela menutup mata Zeta, agar dia tidak melihat tubuh agent lain yang hancur dan penuh dengan darah.

"Ya pokoknya tutup dulu aja ya...." Ucap Kaela.

"Terus pencuri berliannya?" Tanya Zeta lagi.

"Sepertinya dia hanya membohongi kita, dia tidak datang dan hanya meledakkan bom itu saja. Dan untung saja aku punya pelindung ini" jelas Kaela.

"Woy kalian!" Teriak Kobo.

"Lah bo? Kamu gak..." Tanya Kaela tapi tak ingin mengatakan kata 'mati'

"Yahhh... tadi gw beli es teh di warung yang jauh, balik balik dah begini" ucap Kobo.

"Bisa bisanya..." ucap Kaela.

"Itu kenapa mata Zeta lu tutup?" Tanya Kobo.

"Itu..."

"Oalah, yaudah buka aja lah biar Zeta tau" ucap Kobo.

"Emang kenapa sih!?" Tanya Zeta agak kesal.

"Yaudahlah... Eh kalau Zeta nangis salah kamu ya bo!" Ucap Kaela.

"Iye iye dah"

Kaela berhenti menutup mata Zeta dan Zeta melihat semua tubuh teman temannya serta ketua agentnya yang hancur lembur dan ada darah dimana mana.

"..... Ini... Semua salahku!" Benar saja Zeta menangis dan menyalahkan dirinya sendiri.

"it's not your fault, but the fault of those who don't listen to you {itu bukan salahmu, tapi kesalahan mereka yang tidak mendengarkanmu}" ucap Kaela berusaha menenangkan Zeta.

"Tetap saja semua itu salahku!" Ucap Zeta dan tangisannya makin kencang.

Kaela memeluk Zeta dan membelai rambutnya.

"Tidak... Itu bukan salahmu... Jika sudah takdir maka tak bisa diubah lagi. Jangan menangis lagi, ok?" Ucap Kaela untuk menenangkan Zeta lagi.

"Nyeh, dikacangin lagi kan gua!" Ucap Kobo yang kesal.

Tiba tiba hujan datang dan darahpun mengalir kemana mana.

Ambulan dan polisi datang. Zeta ada di pelukan Kaela dan Kobo lanjut meminum es teh yang tadi dia beli.

-To Be Continued-

Herrowww... Ya... Ini kelanjutan chapter 2.5😁

Spesial chapter menyusulll

Maaf kalau ada typo, alur cerita tidak bagus/membingungkan, ya pokoknya begitu..

Thank you yang udah ngevote, komen, baca dan lain sebagainya🙏

Author izin pamit dulu

I love you guys❤️

A A A MISSION STARTO!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang