Bab. 3

1.4K 83 0
                                    

~Happy Reading Readers~

~Budayakan Vote and Komen plis.. ~

"Siapa sih"Gerutu Lena karena merasa orang yang memencet bel itu sudah mengganggu me time nya.

Tapi saat Lena mengecek keluar, dia tidak menemukan siapa pun. Jadi Lena berfikir mungkin cuma orang iseng.

Lena pun menutup kembali pintu nya. Tapi namanya juga hidup, tidak selamanya tenang. Lena menemukan kertas bertuliskan
'Jangan lupa di kunci pintunya, bisa aja aku masuk loh sayang ^^'

" Surat ini lagi, iisshh ga bisa tenang hidupku kalo gini. Raven sialan!!.." teriak frustasi Lena sambil mengacak rambut coklatnya, tidak lupa kaki yang dihentak-hentakkan seperti anak kecil.

"Dahlah mending makan, semalam kan aku ga jadi makan karena capek, huh.. " ucap Lena kemudian sambil mengelus-elus perut ratanya yang keroncongan.

Lalu tanpa berlama-lama Lena bergegas ke dapur untuk mengisi perutnya.

Sesampainya didapur Lena langsung mengambil mie instan dan memasaknya. Sambil menunggu air nya panas Lena memainkan ponselnya.

Tak lama terdengar pesan masuk dari Elina.

------------------------------------------------------------------------

Elina..
-Online-

(Aku otw len xixi ><)
~09:30~

(Y)
~09:31~

(Yee, sok cuek ya kamu)
~09:31~

*Read..

------------------------------------------------------------------------

Lena membaca balasan Elina sambil cekikikan, tak lama dia mengalihkan pandangannya ke arah air yang sedang di masaknya.

Air itu sudah mendidih, tanpa menunggu lama Lena mengambil dua bungkus mie yang sudah disiapkan dan memasukkan nya. Kemudian mengaduk nya secara perlahan, setelah dirasa cukup Lena pun membuang airnya lalu memindahkannya ke piring yang sudah disiapkan.

Terlihatlah mie goreng dengan asap yang masih mengepul. Lena yang sudah lapar sejak tadi pun langsung menyantapnya hingga tandas.

Setelah menghabiskan mienya, Lena mengambil air dalam kulkas dan meminumnya. Setelah selesai, Lena bergegas mau kembali ke balkon, tapi suara bel menghentikan niatnya.

Lena dengan langkah ogah-ogahan menuju ke arah pintu, lalu membukanya dengan tidak santai. Kemudian terpampang lah wajah cantik sahabatnya disertai senyum termanis nya.

"Halooo, ayo-ayo masuk anggap aja rumah sendiri" bukan Lena yang mengatakannya, tapi Elina si tamu tak tahu diri.

"Ga tau diri" ucap Lena dengan muka datarnya.

Elina seketika merasa tertohok, tapi dia tetap berjalan ke arah tujuannya yaitu dapur. Lena dengan malas mengikutinya, karena dia tau bahkan sangat tau kalo sahabatnya sudah berkunjung pasti dia akan ke dapur terlebih dahulu. Entah apa tujuannya Lena pun tidak mengetahuinya.

Sesampainya mereka didapur, Elina secara tiba-tiba mengendus-endus. Lena yang melihat tingkah aneh sahabatnya pun bertanya.

"Kenapa?, kek kucing kamu ngendus-ngendus gitu. " ujar Lena.

Elina tak menjawab, tapi dia langsung mengarahkan tatapan tajamnya pada Lena.

Lena yang mengetahui arti tatapan tersebut, secara tiba-tiba langsung menunduk. Dan bergumam kata 'maaf'.

STALKER OBSESIFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang