Bab. 13

555 24 0
                                    

~Happy Reading Readers~

~Budayakan Vote and Komen plis.. ~

~Ada typo harap tandai ya.. ~

࿇ ══━━━━✥◈✥━━━━══ ࿇

"Darah dibalas darah,
Nyawa dibalas nyawa juga!! "
-Elvira Lena Scott-

࿇ ══━━━━✥◈✥━━━━══ ࿇


"Huh.. apalagi ini? " tanya Lena mengeluh.

Lena dengan malas-malasan berjalan kearah pintu keluar. Dengan tidak santainya, Lena membuka pintunya. Dan yang dia lihat, membuat emosi.

Tidak ada siapapun, tapi yang membuat Lena makin tak habis fikir adalah. Mengapa ada orang iseng mengganggu nya?.

Dengan kasar, Lena menutup kembali pintu unitnya. Lalu kembali kekamar dan rebahan.

Sedangkan di balik dinding tak jauh dari unit milik Lena, seorang cowok tersenyum dan terkekeh.

"Lucu juga " setelah mengatakan itu, Aldeon yang sedari tadi mengamati serta dialah pelaku yang sengaja mengetuk pintu unit apartemen Lena, berjalan ke unit yang kebetulan berhadapan dengan unit Lena.

Aldeon memasuki unit miliknya, lalu berjalan ke arah kamarnya dan langsung merebahkan diri. Jadi, posisi Lena dan Aldeon sama-sama rebahan di kasur masing-masing.

~~***~~

Sedangkan di posisi Elina..

Elina yang beberapa hari lalu dalam keadaan  berduka, seketika mood nya jadi bagus. Karena dia mendapatkan pesan dari Lena.

Itu artinya, Lena masih dalam keadaan sehat dan tidak terbunuh. Elina begitu antusias, dia akan mengunjungi apartemen Lena minggu depan.
Sebab, minggu ini dia begitu sibuk. Yang penting sahabat tercintanya masih hidup, itu sudah cukup membuatnya senang.

Setelah menyelesaikan pekerjaan nya di kantor, Elina ada pertemuan dengan teman sesama jurnalisnya yang berada di cafe. Mereka akan membahas tentang pekerjaan.

Elina mengendarai mobil miliknya dengan kecepatan sedang, hanya dalam waktu singkat dia sudah sampai di Cafe tempat mereka janjian.

Setelah memarkirkan mobilnya dengan baik, Elina turun lalu melangkah anggun memasuki Cafe tersebut yang terlihat begitu ramai. Karena setahunya, itu adalah Cafe yang sedang trend di kalangan remaja.

Karena tidak mengetahui di mana meja temannya, Elina sampai celingak-celinguk memandang satu-satu pengunjung.

Tak lama ada yang mengangkat tangan padanya, Nayla- teman kerja Elina - lah yang memanggilnya.
Dia berada di meja paling ujung sebelah kanan, dekat dengan kaca besar disitu.

Karena telah menemukan keberadaan Nayla, Elina segera menghampiri nya dengan tergesa, tidak ada lagi langkah anggun beberapa menit yang lalu.

Sesampainya di meja Nayla, Elina segera duduk dan langsung menyambar jus coklat yang dipesankan Nayla untuknya.

"Kamu kenapa na, kek buru-buru banget? " tanya Nayla melihat kelakuan Elina.

"Hah?.. gapapa kok. Oh iya mengenai yang kemarin.. " Elina langsung to the point membahas pekerjaan mereka, Nayla yang melihat itupun hanya bisa menggeleng heran.

STALKER OBSESIFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang