Bab. 10

596 28 3
                                    

~Happy Reading Readers~

~Budayakan Vote and Komen plis.. ~

*Note
'Vodka adalah minuman beralkohol yang harganya begitu mahal, orang yang tak terbiasa minum alkohol akan langsung tepar atau melantur akibat dosisnya yang bisa dibilang lumayan tinggi'

~~***~~

Keesokan harinya, setelah tragedi yang menimpa Lena. Raven menjadi lebih dingin, dia hanya pergi ke kantor dan pulang ke mansion beberapa kali saja.

Sely yang tidak ada kesempatan untuk mendekati Raven pun kesal, tapi malamnya Raven pulang ke mansion yang membuat Sely memanfaatkannya.

Raven mengurung dirinya di kamar, dia masih begitu terpuruk karena kehilangan pengisi hatinya.

Sely memulai rencananya, dia mengetuk pintu kamar Raven sambil membawa nampan makanan buatannya.

Tok.. tok.. tok..

"Tuan, ini saya Sely! " teriak Sely.

Tak lama terdengar suara Raven.
"Masuk!! " balas Raven mengizinkan.

Sely membuka perlahan pintu bercat gelap itu, dia melangkah masuk dengan hati berdebar.

'Aku harus bisa mendapatkan hati tuan Raven malam ini, kesempatan emas tak datang dua kali ' batin Sely semangat.

Dan ketika Sely masuk, dia mendapati Raven tengah duduk di sofa sambil merokok. Sely memperhatikan wajah tampan yang terlihat begitu lelah dan kacau, rambutnya juga acak-acakan. Begitu menyedihkan. Sekiranya begitu pikir Sely melihat keadaan Raven.

"Ada apa" tanya Raven sambil melirik singkat Sely lalu melanjutkan acara merokok nya.

Sely dengan penuh kegugupan yang dia tutupi pun akhirnya berbicara.

"I-ini tuan, saya membawakan anda makanan. Saya dengar dari Rio, bahwa anda belum makan" jelas Sely sambil memperlihatkan makanan yang dibawanya.

"Hm, taruh saja disitu" dehem Raven lalu melirik meja di depannya.

Dengan hati-hati, Sely meletakkan makanan yang dibawanya ke meja.

'Sepertinya ini bukan waktu yang tepat' batin Sely dan berniat pergi.

Tapi suara Raven menghentikan niatnya.
"Sebentar, Sely bisakah kau mengambilkan Vodka di kulkas itu" ujar Raven sambil menunjuk kulkas yang berada di sudut kamarnya.

Memang di kamar Raven yang begitu luas dia menyediakan kulkas untuknya minum, karena kamar pribadi milik Raven berada di lantai 4. Lantai puncak mansion besar itu.

Sely dengan senang hati mengiyakan.
"Tentu bisa tuan" balas Sely sambil tersenyum tapi tidak dilihat Raven yang fokus pada hpnya.

Setelah Sely mengambil botol berisi Vodka itu, dia berjalan kembali ke arah Raven. Dengan gaya menggoda Sely menuangkan minuman alkohol itu pada gelas milik Raven.

"Dan bisakah kau menemaniku minum Sely? " tanya Raven kembali dengan suara beratnya.

Sely yang mendengar permintaan Raven tentu saja terkejut, tapi dia begitu senang dan langsung duduk di samping Raven dengan jarak dekat.

"Tentu saja tuan" balas Sely dengan suara menggoda.

Lalu Sely mengamati Raven yang tiba-tiba menuangkan segelas Vodka, lalu menyodorkan gelas itu padanya.

Sely menerimanya dengan senang hati. Raven mengajaknya Chers.

"Ayo Chers!! " Ajak Raven.

STALKER OBSESIFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang