Bab. 12

498 28 0
                                    

~Happy Reading Readers~

~Budayakan Vote and Komen plis.. ~

~Ada typo harap tandai ya.. ~

࿇ ══━━━━✥◈✥━━━━══ ࿇

"Jika kamu ingin mengenal orang baru dalam hidupmu.., Ya kenalan lah!! "
-Serena-

࿇ ══━━━━✥◈✥━━━━══ ࿇

Sesampainya di mansion, Raven segera membuka pintu mobilnya dan menggendong tubuh Lena yang terasa makin ringan baginya.

Dia berjalan dengan aura wibawa yang begitu kental, para pelayan dan bodyguard disitu seketika langsung menunduk dan merinding.

Bagi para pelayan dan bodyguard, mereka merasa dejavu seperti kembali di hari Raven pertama kali membawa Lena ke mansion ini.

Bukannya membawa Lena kekamar yang biasa ditempati Lena, Raven malah membawa Lena ke kamarnya langsung.

Setibanya di kamar milik Raven, dia langsung menaruh tubuh Lena dengan perlahan di kasur
king size nya.

Raven mengamati wajah cantik yang dirindukan nya selama ini, tak lama terlintas senyum yang terlihat begitu mengerikan.

"Setelah meninggalkan ku, kali ini aku tidak akan membiarkan mu pergi lagi my Lena~ " bisik Raven dengan tekad yang begitu bulat.

Tak lama setelah mengatakan itu, Raven berniat pergi ke suatu tempat. Sepeninggal Raven, kamar itu jadi sepi dan hening.

Lena perlahan membuka matanya, dan langit-langit kamar berwarna putih yang begitu asing menyambut nya.

"Eungh.. aku berada dimana? " tanya Lena pada dirinya sendiri dengan kondisi setengah sadar.

Perlahan Lena bangkit lalu memegang tengkuknya yang masih terasa sakit, seketika bayangan Serena ditembak sampai dia meneriaki Raven terlintas di pikiran nya, Lena mengingat saat dia berteriak tak lama pandangannya langsung gelap dan dia tidak mengingat apapun lagi.

"J-jadi, aku kembali ke mansion ini lagi? " gumam Lena tak percaya dengan nasib buruknya.

"Bagaimana keadaan Serena sekarang ya?, aku harus memastikannya dengan menemuinya langsung, tapi.. Bagaimana? " tanya Lena sambil berfikir keras.

Tak memerlukan waktu yang lama, Lena langsung terpikir sebuah rencana.

"Aku harus membalaskan dendamku, memastikan keadaan Serena, dan kabur dari sini. Oke.. pertama aku harus kabur bagaimanapun caranya" gumam Lena sambil tersenyum licik.

Lena bangkit dan berjalan perlahan ke arah pintu, sekilas dia salfok pada interior kamar ini. Dan ketika melihat foto Raven, Lena langsung berasumsi bahwa ini memang kamar pribadi milik Raven.

Ketika Lena menggapai gagang pintu itu, ternyata tidak dikunci.

'Kesempatan bagus' batin Lena puas, karena keadaan membantunya.

Tanpa berlama-lama, Lena langsung membuka perlahan pintu kamar Raven dan memeriksa keadaan luar.

"Oke aman.. " gumamnya melihat suasana lorong yang sepi.

STALKER OBSESIFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang