(31)Baikan

17 4 3
                                    

Suara itu membuat mereka semua monoleh,siapa yang mendobrak pintu sekuat itu."Kenapa Kev?"tanya Devan bingung,Kevan datang-datang dengan nafas ngosngosan.

"Zahra,nanti malam Arga minta ketemuan"

"Gitu doang,gak usah lari-lari"ucap Marvin jengah.Kevan hanya cengengesan tidak jelas.Ia berjalan mendekati meraka semua.

"Kakak,kakak,itu ada yang berantem"ucapan seorang pria yang mengejar Kevan sedari tadi,tetapi ia tidak menyadari itu.Mereka menatap nya,ternyata adik kelas mereka.

"Iya,ada apa?"tanya Kevan saat adik kelas itu munujuk ke arah bawah.Mereka mendekati nya."Bang Arga,berantem.Gak tahu sama siapa"jawab nya dengan nafas terburu-buru.

"Trimakasih"mereka berlari ke arah bawah,benar saja koridor yang sepi,kini menjadi ramai.Saat ada pertengkaran mereka."Heru"ucap mereka kaget,bagaimana Heru,Putra dan teman-teman nya datang ke sekolah ini.

"Kenapa harus berantem?"tanya Alvaro,menatap mereka semua."Heru yang mulai"jawab Arga menunjuk Heru dengan tangan nya.Heru tersenyum.

"Heru,kalian pindah ke sekolah ini?"tanya Kevan,dengan cepat Heru mengangguk sebagai jawaban.Mereka membulatkan mata nya sempurna,tidak percaya.

BUNGH....

Arga membogem wajah Heru,di saat Heru lengah kepada nya.Mereka semua memberhentikan aksi Arga.Heru kembali berdiri saat tadi di tendang oleh Arga.

"Sudah cukup"lerai Kevan,mereka berdua tidak lagi beradu."Heru,cukup buat keributan"tegas Marvin,sudah sangat lama mereka tidak bertemu,dan kini mereka harus bertemu.Apalagi Heru pindah ke sekolah mereka,setiap hari akan jumpa mungkin.

"Sudah cukup lama,kita tidak bertengkar"ucap Putra lantang,ingin sekali mereka beradu di sini,tapi ingat ini sekolah.Mata semua siswa tertuju pada mereka.

"Kalian mau apa?"tanya Devan.Heru tersenyum lalu menjawab."Mau,itu cewek kalian semua"jawab nya dengan menunjuk Subedugrl.Vagos menggepal tangan nya erat,rahang nya mengeras,tatapan tidak seperti biasa nya.

"Jangan berani sentuh mereka"tegas Roni menunjuk Heru dan teman-teman nya.Mereka tersenyum licik,pasti ada yang mereka rencanakan."Kali ini,gue pastikan.Rencana gue tidak gagal"ucapan itu membuat mereka semua terdiam.Heru dan teman-teman nya segera pergi dari hadapan mereka.

"Nanti malam,jumpain aku di taman.Kamu aku tunggu"

****

Malam sudah tiba,sesuai janji Zahra,ia akan menemui Arga malam ini.Tidak tahu apa yang ingin di bicarakan nya,yang penting datang sesui janji.

"Dimana sih,tu orang"

"Aku disini"

Zahra mendekati Arga yang berdiri tidak jauh dari nya."Mau bicara apa?"tanya Zahra langsung.Arga menarik nafas nya panjang.

"Gimana soal hubungan kita?"tanya Arga berhasil membuat Zahra terdiam.Ia tidak ingin mengakhiri hubungan ini,tetapi ia juga malas untuk meminta maaf."Gimana?"tanya Arga lagi.

"Ya gimana?"bukan nya menjawab ia malah menanya balik.Arga mengusap wajah nya kasar,tidak bisa berbicara baik baik sama ini orang."Mau di akhiri?"pertanyan ini membuat Zahra diam tak berkutik.

"Aku gak mau kita putus"jawab nya lirih.Arga yang mendengar jawaban nya mengerutkan dahi nya."Jadi mau di bawa sampai mana hubungan kita?"

"Hubungan kita sudah tidak baik-baik aja"

"Mau kamu gimana sih Ra?"

SUBEDUGRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang