[26] Ada Yang Mengejar Dan Ada Yang Berhenti!

419 48 1
                                    


***

"Aku penasaran banget, Azlan sama ayah bunda bahas apa kemarin. Soalnya pas aku nanya ke orang tua aku, mereka cuma bilang percakapan biasa gitu..." Curhat Silmi.

"Yah, siapa tau emang percakapan biasa. Nggak penting-penting amat." Balas Nadhif, ia memberikan senyum meyakinkan.

"Nggak nyambung dong, Dhif. Emang orang tua aku deket ama Azlan sampai ngobrol mereka santai? Itu juga pertama kalinya Azlan kerumah." Silmi masih setia dengan rasa curiganya.

Nadhif menggigit bibir dibalik cadar, berusaha mencari alasan yang masuk akal.

"Barangkali mau silaturahmi ke calmer, hehee..." Timpal Nadhif canggung ketika Silmi menatap mengintimidasi padanya.

"Azlan 'kan punya masa lalu."

Mendengar itu, Nadhif berdecak kesal. "Kamu nggak usah pikirin itu, lagian Azlan udah bener-bener nemuin cinta sejatinya."

"Siapa?"

"Kamu!"

"Ngawur."

"Nggak percaya, nggak usah."

***

"Apa yang paling besar didunia ini?"

Teman-teman Afnan saling pandang mendengar pertanyaan pemuda itu.

"Hayolohh, apa?!!" Afnan mulai memancing.

"Cita-cita gue!" Seru Randi.

"Masih ada yang lebih besar dari itu." Kata Afnan santai menjatuhkan ekspektasi Randi.

"Surga!" Jawab Agung sembari tersenyum lebar.

"Surga bukan didunia, bambang!"

"Rumah gue dimasa depan." Fitrah ikut berseru semangat.

"Batu di sungai Amazon." —Sandy.

"Ular raksasa." —Azlan.

"Salah-salah, kalian semua salah." Tegas Afnan. "Ustadz Akhyar ada jawaban?"

Akhyar menggeleng pelan. Tidak berniat meladeni mereka semua, ia sibuk mengerjakan tugas matematika.

"Yaudah, jadi apa yang paling besar didunia ini?" tanya Azlan mulai tak sabaran.

"Cinta gue ke Nadhif, ahahahaha... HA. HA. HA.!!"

Seisi kelas menunjukkan wajah 'ngeh' seakan benar-benar jengah dan kesal dengan jawaban nyeleneh dari Afnan.

"Ahahahaha, nggak salah kok gue!!" Sorak Afnan, ia meninju udara tanda semangat.

"Terserah lu ferguso!"

***


Azlan meneguk satu botol air minum yang dibawanya dari rumah hingga tandas. Kelas 12A baru saja selesai berolahraga dengan tema pelajaran, basket.

"Hah,, masih haus." Kelunya sembari menatap nanar botol yang telah kosong di tangannya.

Azlan menatap sekeliling taman didepan kelasnya dengan pandangan sendu, tinggal beberapa bulan lagi ia akan meninggalkan sekolah ini. Sekolah yang penuh dengan persahabatan, dan —cinta.

[√] Surat Takdir Dari Tuhan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang