Tangisan

3.5K 209 6
                                    

Sore hari dengan mendengar keharmonisan keluarga sahabatnya membuat mata Jian berembun  karena merindukan sesosok keluarga yang selalu bersamanya

" Jii kau kenapa?" Tanya Carell meliha mata jian yang memerah

" Yaampun anak bunda kenapa hm? " Timpa Caline yang melihat mata jisung yang berkaca kaca

" Ahh aku gakpapa hanya saja kelilipan" jawab jisung sambil mengalihkan pandangannya

" Tapi sayangnya Kau tidak bisa berbohong anak nakal" ucap sang kepala keluarga YUDHA ADITAMA  ayah dari Rajendra dan Carel

Yudha sudah pulang sejak siang tadi setelah mendengar Jian datang ke mansionnya, dia buru buru pulang meninggalkan rapat pentingnya saking ingin bertemunya dengan jian

" Cerita saja dek kita selalu ada untuk mu jangan pernah merasa canggung anggap saja kita sebagai keluarga kandungmu sendiri" ucap Rajendra sambil mengelus punggung sempit milik Jian

Jian yang memang sudah tidak tahan akhirnya menangis di pelukan Rajenda

" Nangis saja keluarkan semua unek unek yang ada di hatimu " ucap rajendra sambil senantiasa mengelus punggung Jian

" A-abang hikss hikss" tangis Jian sambil memeluk Rajendra erat

" Ututu bayik gemeccnyaa " ucap carel yang memang di belakang rajendra jadi bisa melihat wajah memerah Jian

" Hustt kamu ini Jian lagi nagis juga masih aja di godain"
Ucap caline sambil menyubit pinggang Carel

" Ishh sakit tau" ucap carel sambil mengusap pinggangnya

" Aduhh sini anak bunda Sama bunda aja pelukannya " ucap caline sambil menggeser Rajendra yang memang sudah memeluk jiannya

Caline buru buru memeluk Jian setelah memeluk Jian caline melihat wajah Jian yang menurutnya lucu. wajah yang merah, mata yang sembab, dan bibir yang melengkung kebawah menahan air mata agar tak turun

"Anak bunda kok jadi gemes gini sii" ucap caline tak tahan melihat kegemasan jian

" Mana sini coba liat ayah, wajah lucunya adek Jian " ucap Yudha kepo karena posisinya Jian itu membelakangi Yudha

Yudha yang memang sudah penasaran akhirnya pindah tempat menjadi di dekat Jian dan melihat wajah Jian yang memang sangat lucu untuk saat ini

" Ohh iya gemes banget " ucap Yudha sambi moncolek hidung mancung milik Jian

Jian yang sudah malu pun memeluk Yudha sambil menyembunyikan wajahnya di dada milik Yudha

" Aduhh jii padahal kita seangkatan tapi Lo kok bisa gemes banget " ucap carel yang melihat Jian menyembunyikan wajahnya

" Yee Jian mah emang lucu gak kayak Lo kek topeng monyet " timpal Rajendra

" Wah wah sembarangan Lo bang awas aja Lo gue aduin ayah biar di potong uang jajannya " ucap carel tidak terima dikatain dirinya mirip topeng monyet

" Aduin aja gue gak takut tuh " ucap Rajendra dengan wajah songongnya

" Wah nantangin bener nih" ucap carel sambil menggulung tangan bajunya

" Ape Lo berani " ucap Rajendra tak ingin kalah

" CK 2 anak curut ini selalu saja berantem " ucap caline sambil menjewer kedua telinga anaknya

" Aduhduh sakit bundaaa" rengek Carel

" Iya ih bunda kok KKA sii" ucap Rajendra

" KKA apaan bang " tanya Carel

" Kekerasan Kepada Anak " jawab rajendra

" Ya makanya diem anteng kek kali kali " ucap caline sambil melepaskan jewerannya

this is JIANKA not JIAN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang