Menceritakan tentang jianka yang masuk ke raga Jian
.
JIANKA ALFAIZ seorang anak bungsu dari 6 bersaudara
masuk ke dalam novel "love for Aleana"
Dan dirinya masuk ke dalam raga JIAN NAVENDRA tokoh piguran yang di benci oleh keluarganya Karna sesu...
Hari Minggu yang cerah diawali dengan seorang pemuda yang berada di taman belakang rumahnya, yang sedang bermain main dengan hewan peliharaannya yang baru saja dibelikan oleh sang Abang
" Aduh mpus udah dulu yaa cepe benget dari tadi lari terus" ucap seorang pemuda yang ngos ngosan ketika hewan peliharaannya terus berlari
" Meow meow"
" Udah diem cape bet gua" ucap pemuda itu menggendong si kucing
" JIAN MASUK DULU DI LUAR PANAS" Teriak seseorang dari dalam
" Ihh padahal baru juga keluar"gumam pemuda itu siapa lagi kalau bukan Jian
" IYA ABANG " Teriak Jian membalas teriakan sang Abang
Akhirnya Jian pun masuk kedalam rumahnya dengan sang kucing di gendongannya
" Taruh kucingnya Jian" ucap sang Abang
" Apaan si Abang Marka ini orang Jian baru main Sama si mpus" ucap Jian cemberut
" Mana ada baru main udah ngabisin waktu 2 jam" ucap Marka sambil melirik jam di tangannya
" Masa sih " ucap Jian
" Udah sekarang mending kamu mandi habis itu makan siang" ucap Marka kepada sang adik
" Apaan mandi orang tadi udah" ucap Jian kesal
" Emang tadi mandi jam berapa?" Tanya Marka
" Emm jam 7" jawab Jian
" Dan sekarang jam?" Tanya Marka kembal
" Sekarang jam 1 siang" balas Jian
" Itu tau berarti tadi mandi pagi sekarang mandi siang lah" ucap Marka
" Apaan begitu gak ada ya. udah ah Jian mau ke kamar aja" ucap Jian sambil menghentakkan kakinya
Marka hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah sang adik
•
•
• Baru saja Jian ingin berbaring di kasur tiba tiba hp nya berdering, mengharuskan niat nya terkurung untuk bobo siang
Ting Ting Ting
Anggap saja suara telpon ya guys 😅
" Apaan rel" ucap Jian mengangkat telpon dari sang sahabat
" Main kuy lah bosen bet"
"Hayu aja gua mh asal jemput ya"
" Ok gua jemput"
" Di tunggu, jangan lama ye"
" Iye iye yaudah gua tutup telponnya"
" Hm"
Setelah mematika telpon Jian pun beranjak memilih baju yang akan dia kenakan
" Bingung pakai baju apa ya?" Ucap Jian sambil menaruh tangannya di dagu seperti ini🤔
" Nah yang ini aja nih kan kaya cool" ucap Jian sambil mengambil baju yang ia pilih
Jian pun segera mengganti bajunya dengan baju yang ia pilih
" Nicee udah keren " ucap Jian sambil melihat dirinya di pantulan cermin
Jian memakai baju kaos putih yang di baluti kemeja kotak kotak dan celana jeans berwarna hitam
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*Baju yang Jian pakai
" Udah tinggal berangkat" ucapnya sambil memakai sepatu berwarna putih yang baru ia beli bersama sang Abang
Tak tak tak
Jian turun dari tangga kamarnya membuat semua keluarga menatapnya
" Eh mau kemana?" Tanya sang kakak sulung
" Em itu Jian mau main" ucap Jian
" Main kemana? Sama siapa ? Dan untuk apa? " Pertanyaan beruntun dari Marka membuat Jian mengerjakan matanya
" Abang itu nanya atau nge Rapp sih, satu satu dong" ucap Jian kesal
" Intinya kamu mau main sama siapa dan kemana?"
" Oh, gitu kek nanya nya kan jelas " ucap Jian
" Itu Jian mau pergi main sama Carel dan gak tau mau kemana soalnya Carel yang ngajak" ucap Jian
" Ada uang buat jajan?" Tanya sang Dady membuat Jian syok
" Tumben bet ni bapak bapak nanya " batin Jian yang mendengar ucapan sang Dady
" Eung? Banyak uang aku mh " ucap Jian padahal mh uangnya pas Pasan
" Oh yasudah" ucap sang Dady melanjutkan membaca berkas berkas yang ada di tangannya
" Kalau udah nanya tuh kirim uang nya bukan nanya doang" ucap Jian si gengsi yang tidak ingin minta
" Hah?" Ucap semua keluarga ngelag
Bukannya tadi nolak tapi sekarang malah minta emang dasar si Jian ini
" Sudah di kirim cek rekening mu" ucap sang Dady
" Ok lah makasih, Abang malk ji main dulu ya jangan kangen byeee" ucap Jian sedikit berlari ke luar
" Ada aja tingkahnya"batin ke 4 Abang Jian •
•
Hai guyss maap banget kalau aku tiba tiba bikin cerita jian banyak yang agak random ya soalnya kalau nyeritain konflik doang agak gimana yaa, kaya kurang aja gitu ceritanya jadi kaya tegang kalau nyeritain konflik
Jadi aku mutusin buat cerita jian banyak yang jiannya random atau berulah gitcuu
