akhir

2.7K 150 15
                                    

"Jian harus bahagia..."

____________________

Di rumah sakit

Brangka di dorong oleh beberapa petugas rumah sakit dan salah satu pemuda mengengam tangan milik seseorang yang terasa sangat dingin dan wajahnya yang pucat---naka dan jian

" Tolong tunggu di luar saja ya biar dokter periksa pasien terlebih dahulu" ujar salah satu suster kepada Naka yang berada di depan ruangannya

Naka hanya mengangguk lesu lalu dirinya duduk di salah satu kursi di depan ruangan tempat Jian di periksa

Tes..

Tak terasa tetesan air mata kembali turun dari pelupuk matanya, dirinya kembali teringat dimana dia mengacuhkan orang yang paling dia sayang

" Maafin Abang Jian hikss maaf hiks" Isakan tangis yang pilu itu menarik sebagian orang yang berada di rumah sakit, yang menatapnya dengan tatapan kasian

" Andai dulu Abang percaya hikss.. sama kamu jie hiks.. pasti sekarang kamu gak bakalan seperti ini hikss."ujarnya sambil menghapus air matanya

Naka menyesal telah mengacuhkan Jian dan mempercayai orang lain, Naka benci pada dirinya sendiri yang ingkar kepada sang adik, dan Naka benci pada dirinya Karna sang adik harus terluka.

" Oh iya aku harus telepon momy dan Dady " ucap Naka sambil mengusap sisa air matanya

Naka yang miring ya!

Momyy
Calling

Ekhem hallo mom?

Iya kenapa nak? Kamu habis nangis?
Ada masalah apa sayang?

Mommy bisa ke rumah sakit?

Siapa yang sakit sayang?

Jian mom

Jian kenapa sayang?

Nanti Naka jelasin tapi tolong
Kesini ya mom

Iya sayang tenang ya momy
Kesana sekarang sama Dady

Iya Naka tutup ya

Telepon pun ditutup oleh Naka lalu Naka kembali duduk sambil menunggu kedua orang tuanya untuk datang ke rumah sakit.

Di sisi lain..

" ABANGGG" Teriak seorang pemuda yang melihat abangnya tertembak

Dirinya berlari ke arah sang Abang yang terkapar tak sadarkan diri dengan darah yang bercucuran

" Abang hikss kenapa Abang lakuin ini untuk kael hikss" Yap pemuda ini adalah kael

Jadi yang tertembak bukanlah kael ataupun Jibran tapi yang tertembak adalah Marka yang menyelamatkan kael dari tembakan Aleana

Plot twis kan ehekk😁__author

" Abang.." gumam Jean yang masih diam di tempatnya enggan untuk mendekat ke arah sang Abang

"ABANG KAEL MOHON JANGAN TINGGALIN KAEL HIKSS" Tangis kael pecah saat ini juga

" Aleana Lo harus dapat balasan yang setimpal dengan apa yang Lo lakuin" batin Jibran

Jibran mengarahkan pistol miliknya tepat di bagian kepala Aleana, tapi tiba tiba dirinya tidak jadi kala dia ingat janjinya kepada Marka

this is JIANKA not JIAN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang