Sekarang Jian sudah berada si dalam mobil sambil mendengar ceramah panjang dari Marka
" Jian kan sudah Abang bilang kalau ada yang nonjok tuh tonjok aja" ucap Marka yang kesal mendengar adiknya di tonjok
" Kan kata Abang Jian gak boleh bandel" ucap Jian
" Kata bandel yang di maksud Abang tuh bukan berarti kamu ditonjok tapi kamu diam aja" ucap Marka sambil menghela nafas
" Tapi Abang dia itu tiba tiba nonjok tau kan jii nya belum siap" rengek Jian yang tidak mau mendengar ceramah Marka yang menurutnya sangat tidak banget
" Tapi dia nya gimana setelah nonjok kamu?" Tanya Marka
" Dia dibawa sama bang Rajendra keluar kantin terus Jian gak tau apa yang dilakuin bang Rajendra" balas Jian
" Nanti kalau dia nonjok lagi kamu laporin aja ke guru " ucap Marka yang kembali fokus mengemudi sambil sesekali melihat Jian yang di sampingnya meringis
" Shh iya bang" ringis Jian kala pipinya benar benar sangat ngilu
"Sakit banget anjay, perasaan di sekolah tadi gak sesakit ini" batin Jian
" Sakit pipinya ?" Tanya Marka
" Shh sedikit ngilu bang" ucap jian
" Nanti pas sampai rumah biar abang kompres ya, itu biru banget pipi kamu" ucap Marka khawatir
" Atau mau ke rumah sakit aja?" Lanjutnya
" Gak deh apaan banget harus sampe ke rumah sakit, kompres aja nanti juga sembuh" ucap jian
" Hm " ucap Marka datar
" Ternyata main nya sudah sangat jauh yaa" batin seseorang
••
•
Mobil mewah yang di kendarai Marka sekarang sudah sampai di mansion nya" Bangun sudah sampai" ucap Marka yang membangunkan Jian yang tertidur
" Eungh iya ini bangun nih" ucap Jian tapi matanya tidak mau melek
" Mana ada bangun tapi matanya masih merem " ucap Marka yang melihat adiknya malah menyamankan posisinya
" Bentar ngumpulin niat dulu" ucap Jian yang setengah sadar
" Hah lama banget" ucap Marka lalu keluar dari mobil dan membuka pintu kursi yang di tumpangi Jian lalu menggendong nya ala koala
" Eungh Abang " lenguh Jian dan menaruh kepalanya di pundak sang Abang
" Shutt Diam " ucap Marka sambil mengusap punggung milik Jian
Marka pun langsung pergi ke kamar Jian tanpa menyapa atau bertanya kepada keluarganya yang sedang berkumpul di ruang keluarga
Ceklek
Marka membuka kamar Jian lalu menidurkan Jian di kasurnya
" Lah malah tidur lagi " ucap Marka yang melihat Jian kembali tidur
" Ada aja tingkahnya anak kecil ini" ucap Marka sambil mengelus pelan pipi Jian
Cup
" Abang keluar dulu dek, mau ngambil kompresan " ucap Marka menyium pipi Jian lalu pergi keluar
•
•
•
Di kamar seseorang
" Bang dia udah terlalu jauh mainnya " ucap seseorang
" Abang tau itu" ucap seseorang satunya lagi
" Apa yang harus kita lakukan ?" Tanyanya
" Kita ikuti saja alurnya an" ucap seseorang itu kepada yang dia panggil "an"
" Tapi an gak bisa gini terus kasian dia sudah menderita dari dulu" ucap an
" Abang tau tapi kita tidak boleh gegabah an ingat perempuan itu berbahaya karena di lindungi keluarganya yang sangat berpengaruh " ucap seseorang itu sambil menatap an
" Apa Abang Ar punya rencana ?" Tanya an
" Banyak Abang punya banyak rencana " ucap seseorang itu kita panggil saja Ar
" Apa rencananya?" Ucap an penasaran
" Nanti kau juga tau hanya saja tidak sekarang kita melakukannya " ucap Ar
" Tapi an penasaran " ucap an
" Kenapa kau jadi begini biasanya kau selalu bodo amat akan hal itu" ucap heran sang Abang
" Hah aku sudah sangat sayang padanya mana bisa aku bodo amat dengan masalah ini" ucap an
" Dasar " batin Ar yang mendengar jawaban sang adik
" Sudah ah an mau pergi dulu" ucap an lalu pergi keluar dari kamar ar
•
•
Hayoo siapa nih?---------
JIBRAN WILIAM F
Teman baru Jian dan Carel alias murid baruUntuk cast Jay bagusnya siapa ya? Kasih saran dong bingung juga aku
Bye jgn lupa vote and comentt 👋🏻💚
KAMU SEDANG MEMBACA
this is JIANKA not JIAN (END)
Teen FictionMenceritakan tentang jianka yang masuk ke raga Jian . JIANKA ALFAIZ seorang anak bungsu dari 6 bersaudara masuk ke dalam novel "love for Aleana" Dan dirinya masuk ke dalam raga JIAN NAVENDRA tokoh piguran yang di benci oleh keluarganya Karna sesu...