32. Cemburu

17.6K 1.4K 164
                                    

Hai
Jangan lupa Vote, comment, share dan follow ygy. Love u😍
Awas Typo!!!

 Love u😍Awas Typo!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Previously

        Ares yang diperlakukan seperti itu hanya mendengus, kembali melanjutkan makan setelah melepaskan tangan Aaron dari wajahnya. Tangan yang selalu merawatnya dengan penuh perhatian sebulan ini, tangan itu yang menyuapinya dengan telaten, tangan yang membersihkan luka-luka di wajahnya, juga tangan itu yang memeluknya saat mimpi buruk terus datang menghantuinya selama terbaring di tempat tidur. Tidak ada keluhan yang pernah terdengar atau bahkan sekedar kata lelah. Aaron melayani semua orang dengan baik.

       "Bang Ares yang terbaik," Aaron tertawa senang. Dia kembali duduk. Matanya masih memandang Ares penuh kebahagiaan.

       "Jangan memandangku,"

       "Baiklah, makan yang banyak," Aaron akhirnya mengalah. Akhirnya mereka kembali makan dengan tenang.

🧸🧸🧸

       "Tuan, akan ada rapat 5 menit lagi," James datang tergesa dengan beberapa berkas di tangannya yang akan diserahkan pada Arthur untuk dibaca segera. Beberapa hari ini tidak ada kata istrahat, kecuali untuk Dylan. Dia menghabiskan waktu dengan berjalan-jalan menikmati indahnya negeri sakura itu tanpa Arthur, tidak seperti yang dia katakan tiga hari lalu tentang 'menikmati waktu bersama'.

BRAKK

        Arthur yang baru saja akan mendudukkan bokongnya ke atas kursi langsung menggebrak meja. Matanya melotot pada James, ketidaksenangan terlihat jelas dari raut wajahnya.

       "Kau pikir aku robot! Hah! Bahkan robot pun butuh istrahat. Aku sampai tidak bisa menghubungi Varel karenamu, sialan!"

        James mematung ketika Arthur meneriakinya. Dia berdiri canggung sambil menundukkan pandangan. James tahu, Arthur sangat lelah begitu pun dia. Tapi, Arthur sendiri yang meminta agar urusan mereka dipercepat dan mereka bisa cepat kembali lagi ke Mansion. Karena itulah, James mengubah semua jadwal yang telah dia susun. Dan tentu saja, berimbas pada mereka yang tidak punya waktu bahkan untuk sekedar makan dengan tenang.

       "Bukankah.. Tuan meminta agar semua pekerjaan disini dipercepat sehing--,"

       "Jadi, maksudmu itu salahku, begitu?!" Arthur menyela tidak terima.

       "Em, bukan begitu maksud saya, Tuan. Tapi--,"

        Arthur mendudukkan diri dengan kasar "Sudahlah! Kau yang salah! Tidak mengatur jadwal sebaik mungkin. Apa ini hasil yang kau dapatkan selama bekerja bertahun-tahun?!" Arthur mencibir, mengambil kasar berkas yang diulurkan padanya.

VAREL (TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang