"Chrome-chan, mau dengar sesuatu yang menarik?" Tanya Gen.
Chrome menaikkan sebelah alisnya, tiba-tiba didatangi oleh mentalis itu, Gen. Senyum seperti iblis di wajahnya membuat Chrome bertanya-tanya apa yang direncanakan pria licik itu.
'Apa lagi ini?'
Pria material itu menyilang kedua tangannya, nampak tidak senang dan ragu untuk mendengarkan ucapan Gen. Dia sudah mendengarkan kemampuan Gen dari senku, dan dia juga sudah pernah melihat sendiri. Tidak ada alasan untuk tidak percaya dengan mentalis itu.
Masalahnya Gen adalah pria licik. Jika dibandingkan dengan senku, keduanya sama-sama licik. Otak mereka sama-sama cerdas meski senku lebih cerdas. Kedua orang itu juga manusia modern. Dihadapan mereka berdua, Chrome tidak akan paham dengan pikiran mereka.
Sudahlah.
Chrome menghela nafas, mau tidak mau dia akan mendengar si mentalis itu.
"Kalau tidak penting, lebih baik jangan ganggu aku; aku sibuk." Jawab Chrome, menatap sinis.
Gen tertawa dibalik lengan baju panjangnya, "Aku janji ini akan membuatmu tertarik~!"
Oke, itu agak menakutkan.
Gen menurunkan tangannya, bersedekap, dia tersenyum hingga kedua matanya tertutup rapat.
Chrome mengerutkan keningnya tidak sabar, sebenarnya apa yang ingin dibicarakan Gen?
"Hei Gen, cepat-"
"Senku-chan dan Wanita."
"Hah?"
"Senku-chan dengan Wanita."
"Apa?"
Pria kolektor material itu tidak paham, otaknya sedang berusaha memahami maksud perkataan Gen. Dalam hatinya, Chrome jengkel karena Gen tidak langsung mengatakan intinya saja dan malah menyuruhnya berpikir.
'Serius, kenapa tidak langsung beritahu saja? Ini menjengkelkan.'
Tetapi, setelah ia memikirkan lebih dalam kata 'Senku' dan 'Wanita' ini, seketika Chrome membulatkan matanya dengan mulut yang terbuka lebar.
"Tidak mungkin..."
Dia menatap tidak percaya pada Gen yang menyeringai.
"Tapi itu kenyataannya Chrome-chan." Balasnya.
Chrome tidak dapat berkata-kata, rekan sekaligus teman yang ia kenal sebagai jenius dan anti dengan yang namanya 'Percintaan' itu membicarakan seorang wanita? Apakah akhirnya kepala jenius itu terbentur?
'Hehe, lihat wajahnya sekarang.'
Gen terkekeh, tersenyum puas berhasil mendapatkan reaksi yang ia inginkan. Dia mempersempit jarak di antara mereka, menuju telinga kanan Chrome, Gen berbisik.
"Aku tidak bohong, kemarin jelas-jelas aku mendengar senku-chan berbicara seorang gadis."
"Apa yang dia katakan?"
Berhenti dari keterkejutan, kini Chrome berekspresi serius.
Gen berdehem, mundur beberapa langkah, layaknya angin berhembus kencang, rambutnya tiba-tiba berubah menjadi menjulang ke atas seperti milik senku.
Ekspresinya berubah menjadi lembut, mengangkat kepalanya memandang langit, Gen tersenyum.
"Haruskah aku membuat jalur ke rumahnya juga? Gadis bodoh itu pasti akan senang karena akhirnya dia tidak perlu menyalakan api dengan cara kuno," ucap Gen. Dia meniru ekspresi dan perilaku yang dimiliki senku saat itu sama persis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imbalance | Senku x F!/Oc Female!
FanfictionWarning ⚠️ ; - Spoiler, cringe, typo, tata bahasa/ejaan yang kurang rapi, baku, alur lambat. [ TAHAP REVISI ] END SEASON 1√ *** Laras Purnama, seorang wanita berusia 26 tahun yang baru saja lepas dari label "Pengangguran" dan sedang berlibur di sebu...