15. Waduh

707 133 11
                                    

Tak lama setelah Senku datang, pria jenius itu pergi lagi bersama kedua temannya menuju lab.

Suika juga telah pergi karena ini adalah waktunya pendeta wanita di desa, Ruri, menceritakan kisah pada anak-anak.

Hening.

Kiyomi menghela nafas, turut prihatin dengan keadaannya sendiri. Baru saja beberapa saat yang lalu dia melihat senku, sekarang sudah menghilang lagi.

Dari posisinya, Kiyomi melihat sosok Senku beserta kedua temannya sedang bekerja dalam lab. Mereka bertiga tampak serius.

'Pfft, ada apa dengan mereka bertiga?'

Samar-samar ia melihat ekspresi senku berkerut dan menatap sinis, dan lagi kedua temannya malah tersenyum seolah sedang mengejek. Kiyomi hanya menggeleng.

'Kalau tidak salah teman senku itu namanya Gen, Chrome, dan Kohaku, 'kan?'

Kala memandang mereka bertiga sembari memastikan ingatannya, tiba-tiba Kiyomi merasakan ada seseorang yang menepuk pundaknya, dia menoleh, melihat seorang gadis berambut ikal pirang, tersenyum.

Gadis itu duduk di samping Kiyomi, "Namaku Kohaku, aku dengar kau kenalan Senku, 'kan?" Tanya Kohaku.

Kiyomi tersentak kaget, dia memberikan senyum kecil dan mengangguk.

"Namaku Kiyomi, dan jawabannya iya..." Jawab Kiyomi.

Hening.

'Oh tidak! Suasananya jadi canggung!!'

Dalam hati, Kiyomi sedang menjerit histeris akan suasana mereka sekarang. Dia kebingungan, masalahnya Kiyomi tidak punya topik seru untuk dibicarakan dan terlalu gugup berbicara di depan salah satu karakter kesukaannya.

Sementara di sisi Kohaku, gadis itu tersenyum lebar dan penuh dengan kilauan serta aura cerah di sekitarnya. Sama sekali tidak terganggu dengan suasana canggung antara mereka.

'Hehe, lihat wajahnya itu. Lucunya~ Aku harus menggali informasi tentangnya sebanyak mungkin.'

Berbanding terbalik dengan ekspresi yang ia miliki dengan isi pikirannya.

"Um... Apa makanan favorit Kohaku?"

'AGHHH!!! PERTANYAANKU TERLALU BASI!!'

Kiyomi menangis dalam batinnya melihat reaksi Kohaku yang nampak sedikit terkejut, tetesan keringat mulai bercucuran.

"Pfft-!"

'Eh?'

Kiyomi cengo, apa Kohaku baru saja tertawa? Pikirnya. Kohaku berbalik dan tubuhnya nampak bergetar. Ekspresi kebingungan terlihat jelas dari wajah Kiyomi.

"K-Kohaku?"

'LUCU!!'

Kohaku menjerit dalam hati akibat pertanyaan Kiyomi, dia ingin tertawa rasanya melihat ekspresi Kiyomi. Pasalnya perasaan Kiyomi terlihat jelas dari ekspresi wajahnya.

'Ada apa ini? Jangan-jangan... Pertanyaanku sensitif bagi Kohaku?!'

Kiyomi dengan pikiran negatifnya. Dia mengambil kesimpulan sendiri lagi.

Percayalah Kiyomi, bukan seperti itu. Jika kau tahu apa yang dipikirkan Kohaku mungkin kau akan malu sekarang.

Kohaku terbatuk, dia menjawab, "Aku tidak punya makanan favorit, aku suka makan apapun."

Ini bukan momen yang tepat tertawa, ekspresi bingung milik Kiyomi membuat hati nurani Kohaku tidak tega untuk mengatakan yang sebenarnya.

Mata Kohaku berbinar, badannya condong ke depan dan berucap, "Jadi, bagaimana kalian bisa bertemu?"

Imbalance | Senku x F!/Oc Female!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang