Aku masih mengingat jelas. Jantungku berdetak kencang, cairan merah terang, berbau amis menyerupai besi—keluar dari mulutku. Refleksi diriku dalam sungai bercampur dengan darah yang ku muntahkan. Badanku bergetar hebat, berbagai emosi melanda dalam diriku.
Kebingungan, panik, kegelisahan, takut, familiar, dan ... Deja vu.
Rasanya aku pernah mengalami kejadian semacam ini, tapi kapan? Aku tidak ingat, seumur hidupku tidak pernah aku mengeluarkan darah sebanyak itu. Baik itu di kehidupan sebelumnya atau sekarang. Lalu ada apa dengan perasaan yang kurasakan ini?
Demi menjaga kesehatan, aku terpaksa tidak mengunjungi desa Ishigami selama beberapa hari ini, di rumah, terbaring lemah di tempat tidur sendirian. Saat ini pun aku sedang menyelimuti badan dengan selimut, dan sebuah kain basah di dahiku, menatap sayu ke luar jendela. Hari sudah malam, tak terasa aku sudah terbaring hampir seharian.
Bosan ...
Aku tidak tahu apakah ini penyakit menular atau tidak, namun yang pasti aku tidak ingin memperburuk situasi mereka saat ini dan tidak membuat mereka tertular.
Senku sudah sibuk dengan proyeknya, membuat rencana rumit untuk menghadapi kerajaan tsukasa, membangun kembali peradaban manusia ... Pundak pemuda jenius itu sudah terlalu berat, ditambah otaknya menyimpan seluruh ilmu pengetahuan, pikirannya pun pasti lelah dengan kejadian yang selama ini ia alami. Selalu bertemu di situasi antara hidup dan mati.
Memberitahu masalah sepele tentang kondisiku akan terlalu merepotkannya. Lebih baik dia fokus saja dengan sainsnya itu daripada mengurusi ku. Warga desa juga pasti sedang sibuk dengan pekerjaan mereka sekarang, jika aku mengatakan situasiku akan menambah beban bagi mereka ...
"Tidak peduli di kehidupan manapun anda berada, anda selalu mementingkan orang lain daripada nyawa sendiri, ya. Khas Nona sekali. Tapi tidak apa, sifat nona yang seperti itulah membuat saya menyukai anda." Semacam portal (lebih mirip pintu sebenarnya) terbuka dalam ruangan ini, seorang pria (mungkin) dengan fitur wajah yang sempurna keluar sambil tersenyum.
Tidak salah mengatakan orang ini mempunyai fitur wajah sempurna, sosok di depanku ini memiliki ketampanan dan kecantikan tidak realistis! Kulit maupun rambutnya berwarna putih pucat—terurai ke bawah, kedatangan orang asing ini membawa aroma menyegarkan, wajah tanpa emosi dan gaya pakaian khas Tiongkok kuno. Dia agak mirip dengan tokoh utama dari komik Korea yang sering ku baca dulu.
Tunggu, dia pria atau wanita? Sosok di depanku ini memiliki satu aset berharga yang dapat membuatnya bertahan hidup di dunia modern! Good-looking pastinya. Bulu matanya lentik dan dia memiliki garis rahang yang tegas, sulit mengetahui gendernya kalau begini ... Masa bodoh lah.
Pria cantam (Cantik and Tampan) itu menatapku lamat-lamat, tak lama ia mendekat menuju kasurku lalu meletakkan tangannya di dahiku. Jantungku sedikit berdebar, aku agak gugup karena jarakku sedekat ini dengan orang tampan ...
"Izinkan saya menyembuhkan anda, Nona. Sudah terlalu banyak penderitaan yang anda lalui selama ini." Cahaya kuning keemasan keluar dari tangannya. Rasanya seperti ada aliran air yang mengalir dari dahiku ke seluruh tubuhku, tapi ini tidak sakit. Hangat dan lembut. Tanpa sadar aku memejamkan mata.
"Sudah selesai, sebentar lagi anda dapat bergerak seperti biasa." Pria cantam itu menarik tangannya dari dahiku.
Aku membuka mataku perlahan, mendongak untuk menatapnya. Wajah tanpa emosi itu, entah kenapa terlihat sedih. Tanpa sadar tanganku bergerak menuju pipinya, mengusap pelan.
"Hei, kenapa kau tampak sedih?"
Dia tersentak, ekspresi tabahnya goyah sesaat, menundukkan kepala sebentar kemudian dia mendongak kembali. Kali ini dengan wajah yang tampak kesakitan. Melihatnya sekarang membuatku teringat kucing belang yang aku temukan di jalan sehabis kabur dari keluarga brengsek itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imbalance | Senku x F!/Oc Female!
FanficWarning ⚠️ ; - Spoiler, cringe, typo, tata bahasa/ejaan yang kurang rapi, baku, alur lambat. [ TAHAP REVISI ] END SEASON 1√ *** Laras Purnama, seorang wanita berusia 26 tahun yang baru saja lepas dari label "Pengangguran" dan sedang berlibur di sebu...