14. Sakit? Rencana?

691 132 9
                                    

Tiada hari Senku tanpa berkutat dengan sains, tanpa sains, hidupnya akan menjadi membosankan. Sampai ketika cahaya hijau muncul dan mengubah semua orang menjadi batu, peradaban modern hilang dan kembali seperti awal layaknya zaman purba.

Senku, sebagai korban dari cahaya hijau itu justru menerima dengan senang hati situasinya sekarang. Membangun kembali peradaban modern dari nol menggunakan pengetahuan sains yang ada didalam otaknya, tidak ada yang lebih mendebarkan dari itu!

Berkat situasi ini, dia belajar banyak dan bertemu dengan orang-orang yang diluar ekspektasinya.

Kesepian?

Tidak akan, karena dia punya teman yang luar biasa dan selalu berada di sampingnya jika membutuhkan pertolongan.

Tepat setelah ia bertemu seorang gadis yang membantunya diam-diam selama ini, pikirannya mulai berubah. Jika sebelumnya Senku selalu risih berada dekat wanita atau gadis normal, bersama gadis itu dia tidak.

Nama gadis itu adalah Kiyomi, dia adalah gadis biasa dan normal pada umumnya.

Menghabiskan waktu yang cukup lama bersama Kiyomi membuatnya merasakan kembali nuansa rumah, Senku teringat sosok pria tua yang selalu datang ke kamarnya untuk mengejek. Sangat kurang kerjaan.

Perasaan aneh yang familiar dan mengganjal dalam hatinya sangat membuat tidak nyaman, terkadang jantungnya berdebar tak karuan. Senku tidak tahu darimana asal perasaan ini datang.

Dia yakin tidak pernah bertemu dengan kiyomi sebelumnya, lalu kenapa?

***

Sebagaimana yang sering ia lakukan, Senku akan mengunjungi kiyomi kala semua orang rata-rata sudah tertidur lelap. Sebelum pergi, dia sempat heran kemana perginya Chrome karena dia tidak melihatnya di pondok.

'Mungkin dia pergi ke suatu tempat lagi.'

Tidak mau ambil pusing, Senku masuk ke dalam hutan menuju rumah Kiyomi, berbekal obor sebagai penerang.

Selang beberapa menit, akhirnya dia sampai di rumah Kiyo. Area sekitar nampak bercahaya.

'Nampaknya dia menyalakan api di luar.'

"Yo, Kiyomi."

Seperti biasa, Senku selalu datang dari semak-semak. Dia melihat sosok Kiyomi sedang duduk di luar menghadap api unggun.

'Hm?'

Mendengar suara familiar di telinganya, Kiyomi menoleh.

"Oh? Senku? Selamat datang, tidak dengan suika lagi?" Tanya Kiyomi, menyadari gadis kecil yang selalu ikut bersama Senku kali ini tidak disampingnya.

Kiyomi tersenyum, mengisyaratkan dengan tangannya untuk mendekat. Senku membalas dengan anggukan.

"Yah, bocah itu tertidur lagi." Jawab Senku.

Kemudian dia mendekat dan mengambil posisi duduk di sebelah Kiyomi.

Hening.

'Tidak biasanya dia diam...'

Senku diam-diam memperhatikan dari sudut matanya, wajah Kiyomi tampak agak pucat, kulit bibir yang mengelupas serta mata sayu yang lelah. Tanpa sadar alisnya turun membentuk kerutan.

"Kau sakit?"

Kiyomi tersentak kaget, dia tidak menyangka akan secepat ini ketahuan. Dia menggeleng kuat, ia tidak ingin merepotkan siapapun. Terutama Senku.

"Bohong."

Kali ini Kiyomi membeku, nada dingin yang digunakan Senku membuatnya terdiam. Dia hanya menunduk, tidak berani untuk mengangkat kepalanya.

Imbalance | Senku x F!/Oc Female!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang