[Night party]

76 14 6
                                    


SEMOGA BELUM PADA LUPA SEMOGA BELUM PADA LUPA SEMOGA BELUM PADA LUPA SEMOGA BELUM PADA LUPA SEMOGA BELUM PADA LUPA SEMOGA BELUM PADA LUPA SEMOGA BELUM PADA LUPA SEMOGA BELUM PADA LUPA SEMOGA BELUM PADA LUPA!!!!







Hari demi hari berlalu, kini tiba acara yang sudah dibuat BEM kampus dari pagi hingga pagi kembali, night party.

Sana baru saja datang ke tempat itu, ia sangat terkejut karena wanita wanita yang memakai pakaian sangat seksi serta pria pria disamping mereka. Ntah dari mana mereka berasal Sana merasa tak mengenali mereka semua

Bagaimana jika ia juga akan berakhir seperi itu? membayangkannya saja sudah mengerikan.

"Dahyun, cepatlah datang..." lirihnya berbicara sendiri kemudian helaan napas berhasil keluar dari mulutnya.

Sana pergi mencari tempat yang sekiranya sedikit orang terutama lelaki, ia memilih tempat yang berada dipinggir.

Baru saja ia mendudukkan bokongnya, pelayan yang bekerja disana sudah menghampirinya.

"Mau pesan apa, nona?" tawarnya.

"Em..." Sana terlihat memikirkan sesuatu, "Apa yang menjadi minuman favorit di sini?" Sana balik bertanya.

"Mungkin anda ingin mencoba singelton?"

"Boleh, aku akan memesan itu."

"Baik, tunggu sebentar nona." ia membungkuk setelah mengucapkan kalimat itu, kemudian pergi meninggalkan Sana.

Melihat sekitar, tampak semua menikmati acara dan tanpa sengaja ia memicingkan matanya melihat seseorang yang sangat ia kenali.

Sontak matanya melebar, wajahnya menampakkan ekspresi terkejut, tak percaya tengah apa yang ia lihatnya.

Seorang lelaki yang selalu ia bela di depan Dahyun, lelaki yang ia sayangi dan sudah menjadi bagian dari hidupnya, kini terlihat sedang bersama tiga perempuan yang memakai pakaian ketat sedang berada di dekatnya.

Ia berdiri menatap tak percaya apa yang sedang ia lihat, ingin menyangkalnya tetapi mustahil, itu benar benar di depan matanya.

"D-Dex?"

•••

Sementara itu, Dahyun dengan mobilnya sedang berada dalam keadaan macet yang menyebabkan ia datang terlambat ke acara night party itu.

Rasa bersalah tentu saja dirasakan gadis itu, ia merasa bersalah kepada Sana karena datang terlambat, ia pasti sudah menunggunya. Pikirnya.

Berkali kali mencoba untuk menelpon,tetapi hasil nya tetap sama, nihil. Tak ada satu jawabanpun darinya.

"Ck," decakan serta pukulan di setir menandakan ia tengah kesal. "Apa aku lari saja dari sini?" ide gilapun terlintas dibenaknya.

Tin!! Tin!!

Klakson ia bunyikan dengan panjang, "Aku harus meminta maaf kepadanya, karena tak menepati janjiku." percobaan yang entah sudah berapa kali, kini ia mencoba kembali, berharap Sana mengangkatnya.

Ia menghela napasnya untuk mencoba bersabar "Ck," ia tidak bisa. Akhirnya ia keluar dari mobil dan berlari meninggalkan mobilnya begitu saja

Pikiran negatifnya selalu bermunculan, entah mengapa ia sangat mengkhawatirkan Sana sekarang.

Terverifikasi Milikku | SAIDA (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang