[Mengajak pulang bersama]

125 11 1
                                    

Maaf  maaf lupa update 2 hari 🙏🏻

Tolong ingetin aku kalo belum update😌

Soalnya belakangan ini banyak bgt kerjaan😔

HAPPY READING SEMUAA!!!

Semerbak harum roti panggang tercium mengisi ruangan di kamar ku, aroma yang mengundang kelaparan pada perutku menjadi awal terciptanya pagiku.

Seharusnya aku mengetahui ini perbuatan siapa? Siapa lagi manusia dengan hobi memasak yang berada di rumahku? Sudah pasti dia, Sana.

Dengan cepat ku beranjak dari tempat tidurku, dengan asal, ku rapihkan tempat tidur dan berlari kecil ke dapur untuk melihat chef yang sedang memasak di dapur pagi ini.

"Selamat pagi!" sapaku yang sekaligus menjadi kalimat pertama yang terucap hari ini.

"Pagi!" sahutnya yang terlihat sibuk di pantri dapur. Aku duduk di kursi meja makan, mengambil roti panggang yang sudah ku tandai saat masih berada di kamar.

"Kau tak mau mandi dulu?" tanyanya.

"Nanti saja kan bisa," ucapku dengan rasa malas.

"Aku sedang memasak spaghetti dan sushi untuk kita makan bersama, kau yakin tak mau mandi dulu?" tanyanya kembali.

"Dengan mulut busuk mu itu, badan yang bau seperti kerbau, dan rambut yang sudah seperti singa. Ap-"

"Baiklah baiklah." dengan cepat, aku memotong ocehan dan hinaannya itu. Dengan langkah malas, aku beranjak pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diriku.

Beberapa menit ku habiskan untuk memberikan diri, kini aku sudah segar dan terlihat jauh lebih fresh dibanding tadi.

Aku sangat antusias untuk memakan masakan seorang Minatozaki Sana. Ia menghidangkan semua makanan yang begitu ku sukai.

"Ini, makanlah!" perintah diberikan, yang berarti aku harus melaksanakan nya dengan baik.

Aku memakan spaghetti buatannya yang terasa seperti buatan chef di luar negri yang sudah belajar bertahun tahun lamanya, ini sangat cocok di lidahku.

"Makanlah perlahan, Kim."

"Tidak bisa, ini sangat enak!" seruku memberikan kedua jempol dan senyuman termanis ku sebagai tanda masakannya begitu lezat.

Ia tersenyum kecil karena tindakan ku itu.

"Kali ini kau mau bekerja dimana?" tanyanya memulai topik pembahasan.

"Hari ini aku hanya meeting dengan penerbit buku, jika sudah selesai, aku akan kembali ke kampus."

"Apa itu naskah yang kau buat semalam?"

"Tidak, naskah yang ku buat semalam tak akan pernah terbit dimana pun." suapan kesekian kalinya masuk kedalam mulutku.

Sana memberiku tisu, aku tahu ada noda di ujung bibir ku, aku dapat merasakan nya, "Lalu untuk apa kau buat jika tak akan pernah diterbitkan?"

"Untuk seseorang ...? Mungkin." jawabku menggantung.

"Atau mungkin, akan ku terbitkan tetapi di waktu yang tepat." aku berubah pikiran.

"Sekarang saja ceritaku belum selesai. Masih permulaan, jadi masih sangat lama. Tenang saja." tentunya dengan harapan cerita yang ku buat berakhir happy ending. itu masih menjadi wishlist satu-satunya di hidupku.

Karena wishlist ku, hanya ingin mendapatkan mu. Dan aku akan berusaha keras untuk mencapai nya.

Bibirnya merucut mendengar itu. "Kenapa?" tanyaku menahan tawa.

Terverifikasi Milikku | SAIDA (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang