[Bertengkar]

109 12 3
                                    

Dahyun pov.

Aku berpisah dengannya beberapa detik lalu. "Hufft .... " aku menghela napas ku, drama di toilet itu sangat berbahaya? Bagaimana bisa mulutku berkata selancar itu tentangnya? Bagaimana jika ia menyadarinya?

Ah ... Aku harus merutuki diriku sendiri jika ia mengetahuinya.

Sebaiknya aku cepat menuju kelasku, sebelum dosen datang mendahuluiku.

Skip>>>

Aku sedang menunggunya di depan lobby utama, kami sepakat untuk menginap di rumah ku hari ini. Jangan salah paham, ia yang memaksaku untuk menginap dirumah ku hari ini.

Kalian tahu sendiri, aku tidak akan bisa untuk menolaknya. Ia segalanya bagiku.

"Dor!"

"A!" Aku benar benar kaget. ia mengagetkan ku dari belakang. Untung saja jantungku masih berada pada posisinya.

"Aish..." aku pura-pura kesal dengannya, dengan tangan yang terangkat seolah ingin memukulnya.

Ia tersenyum hingga menampilkan barisan gigi yang tersusun rapih, ia sangat senang menjahili ku.

"Ayo!" ia menarik lenganku, tetapi aku menahannya karena ada sesuatu yang mengganjal.

"Tunggu sebentar." tahan ku. aku menatapnya dengan lekat hingga mataku memicing.

"Itu ... " tunjuk ku kearah pipinya yang memerah lebam.

"Apakah sakit?"

"Tidak.." ia menggeleng dan terlihat menahan tangisnya.

"Siapa yang berani melakukannya padamu?" tanyaku. Sebenarnya aku sudah mengetahui dari awal, siapa orang yang berani melakukan itu pada Sana.

Tetapi setiap aku menanyakan hal yang sama saat ia diperlakukan seperti saat ini, ia memilih untuk tak memberitahuku.

Sepertinya ia takut aku membuat keributan dengannya, sebab itu aku menghargai keputusannya karena tak memberitahuku .

Dex, lihat saja nanti.

"Baiklah." aku mengangguk.

"Ayo cepat kita pergi, dan akan ku obati pipimu itu di rumahku," lanjut ku menarik nya dengan lembut karena sedari tadi tangan lembutnya sudah ku genggam dengan erat.

Sana...










































































jangan buat aku semakin yakin untuk mengejar mu.

Dirumah ku📍

Kulihat ia sedang asyik bermain benda persegi panjang miliknya, sesekali ia tertawa lalu hening kembali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kulihat ia sedang asyik bermain benda persegi panjang miliknya, sesekali ia tertawa lalu hening kembali.

Aku tak tahu apa yang ia tertawakan sehingga ia tak melihatku yang sudah berada di sampingnya

Terverifikasi Milikku | SAIDA (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang