Chapter Twelve

74 7 8
                                        

SASSHIE

Pagi yang lain telah tiba, tapi aku merasa malam masih belum usai.

Aku masih merebahkan tubuhku yang tidak lelah di atas kasur, enggan beranjak. Pikiranku masih dihantui oleh kejadian-kejadian masa lalu, masa kini, dan membayangkan seperti apa masa mendatang kelak.

Dan semuanya tampak suram.

Kubaca lagi sms yang beberapa saat lalu dikirim oleh randra untukku. membaca kata-kata semanis itu seharusnya membuat siapapun senang, tapi nyatanya disinilah aku, terbaring lesu, tak kuasa untuk tersenyum.

Tiba-tiba bel kamarku terdengar berbunyi nyaring. Tak cukup sekali, bel itu berbunyi berkali-kali tanpa belas kasihan sedikitpun, membuatku tidak tahan lagi hingga akhirnya membuka pintu kamar.

Kulihat Randra berdiri di depan pintu. Tubuhnya harum semerbak, dan kepalanya ditutupi sebuah topi yang membuat wajahnya yang cukup tampan menjadi terlihat semakin menonjol.

Aku baru mau bertanya kenapa ia ada disini, saat ia tiba-tiba menyeruduk memasuki kamarku.

"Ckck what a mess. Gue sampe mikir, ini kamar hotel atau gudang. Suram banget !", katanya sambil membuka korden, menampilkan cahaya matahari yang menyeruak menerangi seisi kamar.

Pria itu bahkan tidak memberiku kesempatan mengucapkan sepatah kata pun, karna setelahnya ia langsung berkata lagi,

"buruan siap-siap. Lo punya utang sama gue."

Aku melongo heran, "utang yang mana?", kataku.

"utang traktiran buat kemarenan.. dan, utang tanggung jawab buat yang ini.", ia menunjukkan tangannya yang dihiasi dengan beberapa plester, yang membuatku langsung saja diselimuti rasa bersalah.

How inconsiderate of me..

"ndra, maaf banget kemaren gue–", belum sempat aku menyelesaikan kata-kataku, ia langsung mendorongku memasuki kamar mandi.

"no worry, I don't need your apologize, sweetheart, because what i need is your responsibility.", ia lalu menutup kamar mandi, "buruan mandinya, gue tungguin di depan lift."

Suara langkah kakinya lalu terdengar menjauh, dan terdengar suara pintu ditutup.

Di balik pintu kamar mandi, aku terhenyak, memikirkan sebuah kata yang barusan randra ucapkan padaku.

Sweetheart..

Satu kata yang selama ini hanya bisa kubayangkan diucapkan oleh Reva padaku, tapi nyatanya tidak pernah kudengar. Aneh rasanya aku mendengarnya dari mulut pria lain, tapi entah kenapa itu dapat membuatku tersenyum.

Saat aku mau mengambil sikat gigi untuk memulai mandi pagiku, pandanganku bertemu dengan diriku yang lain yang ada di balik kaca. kulihat sosok seorang gadis yang super kucel dengan rambut kucel dan muka kucel, yang hanya mengenakan baju tidur tipis lingerie ala-ala victoria's secret angels berwarna shocking pink. Baju tidur hadiah dari rani yang hanya kucoba iseng-iseng untuk menghilangkan badmood ku.

...

Aku langsung terkesiap dan menutup mulutku, tidak bisa berkata-kata, shock.

RANDRA MELIHATNYA. AKU YANG PAKE LINGERIE TIDUR KAYA GINI.

OH MY LORD, rasanya aku benar-benar mau bersembunyi dimanapun tempat aku bisa bersembunyi.

MALU, PAKE BANGEEEEEETTTTT !

***

RANDRA

Di depan lift, aku mengibas-ngibaskan kedua tanganku, berusaha membuat angin untuk meniup seluruh tubuhku terutama di bagian kepala. Berusaha mendinginkan otak yang panas agar bisa berpikir dan bernafas normal lagi seperti sediakala.

Setelah beberapa menit berlalu, akhirnya kini aku bisa duduk dengan tenang.

Fiuh. Aku hampir saja kehilangan akal sehat saat melihat sasshie membuka pintu kamarnya hanya mengenakan.. well, lingerie tidur.

Itu cewek! ga peka apa gimana sih? Masa bukain pintu kamar hotel buat cowok yang bukan siapa-siapanya pake baju begitu?

Rasanya aku ingin marah, tapi aku sendiri tidak tau marah untuk apa. yang ada sekarang aku malah tertawa sendiri seperti orang kesurupan, setelah kemudian mengingat penampilan kucelnya.

Lingerie tidur yang terkesan sexy, tapi ditemani wajah super suram. Agak ga matching gitu.

Sasshie oh sasshie. she never failed to shocking me.

Tidak lama kemudian, kulihat gadis itu berjalan menuju depan lift tempatku menunggu. Ia berjalan pelan sekali sambil menunduk ke arah lantai. Saat matanya kemudian tak sengaja bertemu pandang dengan mataku, ia langsung mengalihkannya ke arah lain dengan salah tingkah.

"ada apaan di tembok?", kataku, berusaha menggodanya yang kini diam menatap tembok.

"hah?", Ia langsung mendongak ke arahku, tapi lalu mengalihkan pandangannya ke arah lain lagi. "oh, i-itu.. ada cicak gitu, gede banget hehehe"

"oh, ada cicak..", Aku berusaha menahan tawa.

"..cicaknya pake lingerie victoria's secret ga?", godaku lagi.

"vic.. maksud–?", Ia terlihat bingung sejenak tapi setelah menyadari maksud kata-kataku ia langsung melotot tak percaya ke arahku,

"IHHH NYEBELIN BANGET SIH RANDRA !!", protesnya kemudian sambil kemudian memencet tombol lift dengan tidak sabaran.

"loh, nyebelin kenapa?"

"nyebelin pokoknya ! period !"

Ia lalu menatapku lagi, tapi bukan wajah marah yang kulihat, malah wajah yang merona karna malu. Imut banget.

...

Iya, beneran, imut banget.

"don't look at me like that ! playboy mesum !", protesnya lagi.

Aku terbahak,

"Playboy mesum? Siapa? Gue? emang gue minat gitu sama lo? pede banget ih", godaku lagi.

Kini ia menginjak kakiku tanpa ampun, membuatku melonjak kaget dan merintih pelan.

"whoaaa calm down, girl. Lo beneran mau nambah luka gue lagi?", sekarang aku yang protes. Raut wajah sasshie langsung berubah seketika,

Gadis yang kini mengenakan jumpsuit jeans yang dipadu dengan kaos bermotif bunga-bunga itu langsung mencodongkan tubuhnya mendekat, meraih lenganku, "aduh, sorry ndra. sakit banget ya? Maaf maaf, lagian lo sih–"

Ia lalu berdehem pelan, "yaudah deh ah gausah dibahas lagi. Terus, sekarang emangnya kita mau kemana? Lo mau ditraktir apa?", tanyanya. Harum rambutnya yang semerbak membuat jantungku sedikit berpacu lebih cepat karenanya,

Aku tersenyum,

"well, it's secret.", jawabku.

Gadis itu memutar bola matanya, tapi lalu balik tersenyum, "yeah, whatever".

***

SASSHIE

Randra, randra, randra, sebenernya aku pengen banget bilang, betapa menyenangkannya mengenal kamu yang entah kenapa selalu bisa membuatku merasa nyaman.

It feels like God sending me one of his angels, although it's the naughty and nosy one.

Well, i don't care though.

It's still an angel.

***

JANGAN LUPA VOMMENT nya YA !! :)) jadi semangat nulisnya kalau tau ada yang baca dan suka hehe.<>

The Story of UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang