CAPTER 05

932 87 6
                                    

Jimin fikir ia akan mendapat masalah setelah pertemuannya dengan yoongi,

Ia juga sempat berfikir yoongi akan berusaha menemuinya untuk berbincang atau semacamnya,

Tapi nyatanya tak ada yang terjadi, semua begitu normal, seolah-olah yoongi tak pernah mengenalnya, bahkan sudah satu bulan berlalu, tak ada apapun yang terjadi,

Atau mngkin memang benar yoongi telah move on dan memulai hidup baru bersama jihyo,

Terbukti satu minggu setelah pertemuan mereka, yoongi di kabarkan mengambil cuti liburan selama satu minggu,

Berlibur ke dubai bersama keluarga kecilnya, ia bahkan membelikan oleh-oleh untuk semua orang yang ada di divisi keuangan, tak terkecuali untuk jimin,

Sebuah parfum beraroma orange blossom, dari brand ternama,

Jimin tak pernah sekalipun menggunakan parfum itu, hanya memajangnya di meja rias, ia merasa semakin bodoh jika harus menggunakan parfum itu sementara hatinya masih menyimpan yoongi dengan rapih dan tak tersentuh,

"Hhhaaahhhh aku begitu menyedihkan bukan..?"

Jimin berbicara pada sebotol parfum kemudia meletakannya kembali di atas meja, meraih tas lalu bergegas berangkat menuju kantor karena waktu sudah jam delapan pagi,

Jimin tak perlu khawatir tentang sarapan, sudah bisa ia tebak pasti eunjung membawakannya roti lapis isi daging dan koppi latte, sudah sebulan wanita itu rutin membelikannya makanan dan minuman, dengan alasan beli sekalian untuk dirinya sendiri,

"Selamat pagi nunna, masih pagi sudah melamun...!!"

Jimin duduk dikursinya lalu berputar ke meja eunjung, mengetuk-ngetuk meja kerja teman sedivisinya itu karena sapaan paginya tak mendapat jawaban,

"Nunna ada apa..? Apa yang sedang kau fikirkan..? Apa kau ditinggalkan oleh  kekasihmu sampai jadi batu begini...??"

Eunjung menoleh dengan wajah datar,

"Diam dan makan sarapanmu, dasar bawell,...!!"

Eunjung memberi jimin roti lapis dan juga latte kemudian memutar kursi jimin dan mendorongnya agar kembali ke meja kerjanya sendiri,

"Enak seperti biasa,..!!"

Jimin mulai memakan roti lapisnya, sedikit melirik pada eunjung, sebenarnya ia masih penasaran, ada apa dengan temannya itu kenapa melamun dan tak mau di ganggu, sebenarnya apa yang sedang wanita itu fikirkan,

"Nunna nanti kalu sudah selesai berfikir, jangan lupa ceritakan padaku hasil fikiranmu ya,...!!"

Ucap jimin dengan mulut yang penuh makanan,

"Diam kau, sudah sana makan saja....!!"

"Terimakasihhh untuk sarapannya nunna, kau sangat baik, menafkahiku setiap hari...!!"

Jimin berdiri kemudian membungkuk memberi penghormatan dan terimakasih pada temannya itu, meskipun jimin juga tak mengerti mengapa eunjung selalu memberinya makanan,

Jika sekali dua kali masih wajar tapi ini setiap hari selama sebulan,

"Apa kau menyukaiku nunna...?"

Tanya jimin dalam hati, tapi rasanya tak mungkin mengingat selera eunjung adalah pria kekar seperti namjoon si manager tampan yang genit tapi takut sama kekasihnya,

"Nunna, hari ini adalah gaji pertamaku, aku akan mentlaktirmu makan enak nanti malam, bagaimana..??"

"Aku mau barbeque daging sapi yang di sebrang jalan sana,  bagai mana...??"

DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang