capter 01

2K 109 10
                                    

*Yoonmin*

CheongA international high school adalah sekolah musik termewah tempat para anak konglomerat belajar bermusik dan menimba ilmu untuk menuju unifersitas,

Seluruh murid disini berasal dari keluarga kaya dengan kepintaran yang mumpuni, mereka terbiasa hidup dengan gaya dan kemewahan,

Bersekolah menggunakan tas dan sepatu brand ternama dunia sudah menjadi hal umum bagi mereka,

Sepatu mengkilap bak sepatu kaca milik cinderela tak akan sudi disandingkan dengan sepatu lusuh milik park jimin,

Seorang siswa dari kalangan menengah yang berhasil mendapat beasiswa berkat kemampuan dance dan suara yang teramat merdu,

Jimin, ia hanya anak seorang PNS sementara sang ibu berjualan mie di kedai kecil di dekat komplek rumahnya,

Bagi jimin, bisa bersekolah di tempat ini adalah sebuah mimpi,

Ya sebuah mimpi, mimpi indah juga sekaligus mimpi terburuk dalam hidupnya,

Mimpi indah park jimin bisa menunjukan kemampuannya dalam menari dan bernyanyi, berkompetisi dan mendapat prestasi dalam bidang yang ia sukai lalu melangkah ke dunia musik dengan suara merdunya,

Seluruh dunia tau cheongA selalu menerbitkan pemusik berkualitas emas, jika bisa lulus dengan nilai yang baik, jimin yakin ia bisa pergi ke itali dan menjadi bintang,

Membawa keluarganya dari kehidupan sederhana yang sekarang,

Namun kenyataan tak selamanya seindah mimpi, nyatanya menjadi murid beasiswa membuat jimin mendapat bullyan dari murid elit lainnya,

Seperti hari ini, hari dimana audisi untuk pemilihan lomba menyanyi diadakan, jia dan teman-temannya memaksa jimin menenggak minuman bersoda begitu banyak,

"Aku tau kau haus jimin, jadi ayo minum yang banyak, tidak usah sungkan....!!!"

Jia menyodorkan seliter minuman soda pada jimin, kemudian membuka tutup botolnya, seolah-olah dia adalah teman kelas yang baik, jia bahkan meminta jimin dengan nada yang lembut,

"Ayo minum saja jimin, bukankah kau baru saja berjalan dari gerbang, itu kan sangat jauh, kau pasti haus, minumlah....!!"

Jimin menerima sebotol besar minuman bersoda itu, ia cukup mengerti tujuan jia memberinya minuman itu,

"Terimakasih jia, tapi aku tidak bisa meminumnya sekarang, lagipula aku sudah minum air putih tadi..!"

Jimin kembali meletakan botol soda itu di atas meja, dan memancing amarah jia,

"Kubilang minum jimin, apa kau tuliiii....???"

Jia mendekat dan menjabak rambut jimin menariknya kebelakang hingga jimin mendongak,

"Eoohhhh haruskah aku membantumu minum jiminaaa...??"

Jieun dengan riang menuangkan soda kedalam mulut jimin tanpa ampun, hingga tumpah ruah, jimin yang tak mampu menelan begitu banyak minuman begitu kewalahan hingga tersedak,

Tenggorokan dan hidungnya terasa begitu perih dan panas, sementara jia dan teman-temanya terbahak menikmati kesakitan yang jimin rasakan,

Jimin ingin marah, tentu saja dia ditindas padahal tak pernah berbuat salah,

"Kenapa kalian selalu seperti ini padaku, apa salahku eohhhhh....???"

Jimin berdiri dan menggbrak meja dihadapan mereka, mencoba melawan ketidakadilan yang selama setahun ia hadapi,

"Sudah berani ya sekarang..?"

Jieun berjalan mendekati jimin mendorongnya hingga terduduk di salah satu kursi lalu menaikan kakinya ke atas paha jimin,

DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang