CAPTER 09

951 82 21
                                    

                        Yoonmin                               

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

                        Yoonmin
                                .
                                .
                                .

Semenjak jimin mulai memberanikan diri membuka sedikit hatinya, kini yoongi semakin berani menggoda jimin,

Ia memang berniat menjadikan jimin miliknya seutuhnya, tak seperti jimin yang berniat hanya menghibur yoongi saat pria itu merasa kesepian saja,

Tapi lihatlah pria yang dijuluki gunung es itu, tengah merajuk karena jimin menolak apartemen yang ia belikan untuk jimin,

"Sir kita ada meeting satu jam lagi, haruskah aku membatalkannya...??"

"Ya batalkan saja, aku sedang malas bekerja..!!"

"Eohhh ayolah yoongi, jangan begini, kau membuatku kesulitan jika terus merajuk dan tak mau melakukan apapun seperti sekarang...!!"

Jimin begitu lelah membujuk yoongi yang tengah mengacuhkannya sejak pagi,

"Kalau begitu terima pemeberianku, maka semua akan beres sayang...!!"

Yoongi menatap jimin dari kursi kebanggaannya, bersandar dan melipat tangannya di depan dada terlihat begitu angkuh,

Yoongi benar-benar tak bisa dibujuk dengan cara negosiasi, akhirnya jimin menggunakan cara jitu lainnya yang tak bisa yoongi tolak, yaitu dengan bermanja,

Jimin berjalan pelan menuju meja yoongi sedikit merapikan map yang berserakan lalu menumpuknya menjadi satu, memberikan sedikit ruang untuk ia duduki,

Duduk dengan anggun dengan kaki bertumpu, jimin memandnag yoongi dengan tatapan manja,

"Yoonie, dengarkan aku baik-baik...!!"

"Kemarilah jika kau ingin aku mendengarkanmu manis..!!"

Yoongi menarik jimin ke dalam pangkuannya, tapi jimin justru mempertahankan posisinya dengan menahan bahu yoongi,

Hingga posisi yoongi kini duduk di kursi menumpukan dagunya pada paha jimin sementara kedua lengannya memeluk pinggang jimin, terasa begitu nyaman, hingga yoongi rasanya bisa tidur saat itu juga, ditambah lagi usapan halus pada rambutnya membuat ia merasa dimanja dan di sayang,

"Yooniee, kau boleh mencariku disetiap kau merasa lelah dan kesepian, kau juga boleh bermanja padaku, aku tak akan menolak, tapi kita tidak bisa tinggal bersama, hanna pasti akan mencari ayahnya, dan jihyo pasti akan membutuhkan suaminya,...!!"

"Dia hanya butuh setatus dan uangku jimin...!!"

"Aku tidak bisa mendebatmu jika itu masalah jihyo, meskipun aku yakin suatu saat mungkin saja dia bisa berubah dan meninggalkan kebiasaan buruknya, jika kau memberinya kasih sayang,tapi bagaimana dengan hanna, dia pasti akan sangat membenciku yoongi,...!!"

Yoongi menegakan tubuhnya tapi membuat pelukannya semakin erat,

"Aku tidak bisa membagi kasih sayang ku jimin, dan dia tak sebaik yang kau fikirkan, jangan menyuruhku meninggalkanmu untuknya,untuk masalah hanna aku akan fikirkan agar dia tidak terluka ...!!"

DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang