8.

32 8 1
                                    

AUTHOR POV

"Bagaimana kabar anak itu?"

"Maaf, tuan Ares sudah membawanya pergi"

"Shit, dia sudah mengambil Azella, sekarang dia mengambil putraku? apa yang dia inginkan?"

Seorang lelaki gagah duduk sambil merapatkan kedua tangannya, pikirannya hanya tentang Azella, dia terus berpikir bagaimana cara mengeluarkan Azella dari rumah terkutuk itu.

"Aku akan membawa Azella keluar dari sana, dan aku akan membunuhmu Aresta"

***

"Ingat pesan ku tadi, satu lagi jangan biarkan Reynand menerima makanan atau hal apapun dari orang lain" pesan Ares pada Azella sebelum pergi

"Iya" jawab Azella singkat, setelah itu, Azella turun dari mobil bersama Reynand dan mulai memasuki area sekolahan, ini adalah hari pertama Reynand bersekolah.

Skip

Siang itu, Ares duduk bersandar di kursi kerjanya melepas lelah, dia tiba-tiba teringat akan Azella.

"Haruskah aku menelponnya?"

Baru saja Ares akan menelpon Azella, seseorang mengirimnya sebuah foto.

Baru saja Ares akan menelpon Azella, seseorang mengirimnya sebuah foto

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Shit" Ares melemparkan ponselnya, lalu bergegas pergi dari kantornya.

Setibanya dia di sekolah Reynand, Ares melihat Azella dan Reynand sudah menunggu di depan sekolah.
Ares turun dari mobilnya, menghampiri keduanya, tanpa berkata-kata, Ares mengambil Reynand dari gendongan Azella dan menyuruhnya bergegas masuk ke dalam mobil.

Skip

"Aww" Azella memegangi pipi kanannya yang memerah akibat tamparan Ares, lelaki kejam itu beberapa kali menampar dan memukuli Azella tanpa memberitahu Azella alasan kemarahannya.

"Aku hanya meminta kau menemani Reynand sekolah, tapi kenapa kau malah bertemu lagi dengan bajingan itu!"

Azella benar-benar tidak mengerti, belum sempat mrncerna ucapan Ares, lelaki itu kembali memukulnya.

"Kau hanya wanita jalang dihadapan ku, tapi kau harus menjadi ibu yang baik didepan Reynand"

"Beri aku alasan, kenapa kau memukul ku? apa aku melakukan sebuah kesalahan yang membuatmu marah?" Azella memberanikan diri untuk bertanya.

"Haruskah aku mengatakannya disini? apa kau melupakan ucapanku?" Ares berlutut dihadapan Azella, mendekatkan bibirnya pada telinga Azella.

"Ingat, hidup keluarga miskin mu itu ada ditanganku, aku bisa saja membunuhnya sekarang jika kau membuat kesalahan, apa kau ingin aku melakukannya sekarang?"

Azella membulatkan matanya, ibu, ayah serta adiknya? tidak, dia tak mungkin bisa melihat mereka mati dihadapannya.

"A.. aku... aku minta maaf atas kesalahanku, hukumlah aku, tapi jangan pernah sakiti keluarga ku, biarkan saja aku mati menggantikan mereka, tapi jangan pernah sakiti mereka aku mohon padamu" Azella memegangi kaki Ares saat lelaki itu hendak pergi, dengan menangis Azella memohon.

"Singkirkan tanganmu dari ku"
Azella melepas kedua tangannya dari kaki Ares dan hanya menatap Ares pergi dari ruangan itu.

Ares mengunci ruangan itu dan membiarkan Azella terkurung didalamnya tanpa penerang sedikitpun.

Azella merapatkan tubuhnya ke dinding, keringat bercucuran dari wajahnya bercampur darah yang keluar dari luka yang dia dapatkan dari Ares. dalam keadaan gelap seperti ini perasaan Azella benar-benar cemas dan panik, sampai dia tak bisa melakukan apapun, dia juga bisa merasakan sesuatu yang hangat mengalir di perutnya.

Azella menggigit bibir bawahnya untuk menahan rasa sakit yang dia rasakan, sebisa mungkin dia mencoba untuk tidak bersuara.

"Tuhan, apa salah jika aku meminta mu untuk mengambil nyawaku sekarang? kenapa aku terus meminta maaf tanpa kesalahan yang aku lakukan?"

beberapa detik berikutnya, Azella mulai kehilangan kesadarannya, dia perlahan-lahan memejamkan matanya
"aku berharap saat bangun nanti, aku sudah berada di dunia lain"

***

AUTHOR POV

"Foto yang bagus"

Seorang gadis manis kemudian memberikan upah beberapa lembar uang kepada seseorang yang telah berhasil membantunya.

Sheila

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sheila

Adik Azella

Hari ini, Sheila tak sengaja melihat Azella mengantarkan seorang bocah untuk bersekolah, Sheila sangat iri melihat Azella meniki mobil mewah dan mengenakan pakaian yang mahal.

Dan hari itu dia juga bertemu dengan William, mantan kekasih Azella.

"Hai" sapanya pada William, William hanya membalas dengan senyuman kecil sapaan dari Sheila.

"Kau merindukan Azella? dia ada disekitar sini"

William yang sepertinya terkejut dengan ucapan Sheila pun menghentikan langkahnya.

"Katakan dimana dia"

"Disana" Sheila menunjuk ke arah bangunan sekolah itu.

"Aku tak tertarik dengan kebohongan mu, jadi berhentilah berbohong padaku, dan jangan pernah mengganggu Azella" ucap William sembari pergi meninggalkan Sheila.

**
AZELLA POV

Beberapa jam yang lalu

"Sayang, tunggu disini sebentar, bunda ke toilet dulu" ujarku sembari memakaikan seatbelt pada Reynand

"Iya bunda" jawab Reynand

Aku turun dari mobil lalu pergi ke toilet terdekat, selang beberapa menit aku kembali menemui Reynand.

"Ada apa bunda? kenapa bunda sangat pucat?" tanya Reynand

"Tidak ada apa-apa sayang, bunda hanya sedikit pusing, mari pulang" ajak ku

***
Happy Reading

See U

AMYGDALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang