AUTHOR POV
"Ayah melihat wanita itu?"
"Iya, terlihat seperti wanita murahan"
"Dia istri Ares"
Pria paruh baya itu mengepalkan tinjunya dengan geram. 'istri?' bagaimana dia bisa Ares menikah tanpa izin darinya.
"Bawa aku ke kediaman Ares"
"Baik ayah"
Seorang pemuda yang duduk disamping pria paruh baya itu hanya tersenyum, sepertinya dia memang sudah merencanakan semuanya.
Setelah menempuh perjalanan yang tidak begitu jauh, mereka sampai di kediaman Ares.
"Arestaa!" teriak pria itu, sementara Ares yang mendengar suara tak asing itu segera keluar dari ruang kerjanya.
"Ayah?" Ares heran mengapa ayahnya datang, dan yang lebih membingungkan beliau datang bersama.......
Nathan.Pria itu menampar Ares dengan keras, Ares hanya diam mendapatkan perlakuan seperti itu.
"Beraninya kau menikahi perempuan tidak jelas itu ha!"
Ares menggigit bibirnya, kini dia paham apa yang sedang terjadi.
"Siapa yang mengatakannya ayah?" tanya Ares, meskipun dia sudah tau siapa orangnya.
"Apa hak ku untuk menikah tanpa harus merundingkannya kepada ayah?" Ares tetap tenang, dan berdoa agar Azella tidak pulang untuk sekarang.
"Tidak ada wanita dirumah ini ayah, kecuali para pembantu pembantu itu saja" jelas Ares lagi
"Benarkah?" tanya Nathan, dia sengaja membuat Ares panik.
"Ya" jawab Ares tanpa ragu.
Beberapa detik kemudian
"Aku pulang"
Itu suara Azella, dan Ares semakin gugup. sementara Azella tampak bingung melihat mereka.
"Wanita inikah istrimu?" tanya pria itu lagi sambil menatap Azella
"Bukan" jawab Ares cepat "dia hanya pengasuh Reynand"
"Apa?" Azella berujar dalam hati
"Baguslah kalau begitu" ucap pria itu lega
"Ayah" panggil Nathan "bolehkah aku membawa wanita ini pulang? dia terlihat cocok dalam mengurus rumah"Nathan meletakkan kedua tangannya pada bahu Azella, dia ingin melihat reaksi Ares dihadapan ayahnya.
"Ohh silahkan, Ares bisa mencari pengasuh baru untuk Reynand"
Ares menatap benci pada Nathan yang sudah menang dalam situasi ini. tatapan Ares beralih pada Azella yang terlihat akan menagis
"Azella, sadarkan dirimu, kau hanya gadis bodoh pemuas nafsunya, jangan pernah berharap dia akan mengakuimu sebagai istri didepan ayahnya" Azella kembali berkata dalam hati
"Boleh kubawa sekarang ayah?" tanya Nathan lagi.
"Yaa, bawalah dia sebagai budakmu, dan kau" pria itu mendekati Ares "kau akan menikah dengan Elly besok"
Setelah mengatakan itu, sang ayah pergi bersamaan dengan Nathan yang membawa Azella."Bunaaa" Reynand melihat Azella keluar dari rumah bersama kakeknya.
"Bunaa mau kemana?" Reynand mendekat
"Cucuku yang malang, jangan bersedih, kakek akan mencarikan ibu untuk mu" pria itu membelai pelan rambut Reynand.
"Tapi ini buna Reynand" Reynand berusaha meraih Azella tapi Ares menahannya.
"Ayo pergi"
Ketiganya pergi, sementara Ares tak bisa melakukan apapun.
"Lelaki macam apa aku ini? hanya diam saja saat...... "
Ares menatap Reynand yang menangis tanpa henti.
"Reynand.... tenang ya sayang, ayah nanti jemput bunda pulang, ya" Ares mengangkat Reynand ke pelukannya
"Gak.... Rey mau main sama bunaa sekarang" tangisan Reynand semakin keras.
"Kenapa aku harus peduli padanya?" tanya Ares pada diri sendiri.
"Tidak, aku tidak mencintainya, kekhawatiran ku sekarang hanyalah tentang Reynand, apa yang lebih penting daripada Reynand? tidak ada, jadi semua ini terjadi hanya karena Reynand"
***
KAMU SEDANG MEMBACA
AMYGDALA
Teen FictionKarena kesalahan sepele yang dilakukan adiknya, gadis itu harus menjalani hukuman seumur hidup dengan menikahi lelaki yang usianya 8 tahun lebih tua darinya. lelaki yang penuh dengan nafsu, dan selalu bersikap kasar dan semaunya, apapun yang dia ing...