15.

18 6 0
                                    

AUTHOR POV

"Azella, Azellaaa" teriakan Ares terdengar keras dan terburu-buru, sambil menggendong Reynand, Ares memasuki satu per satu kamar dirumah itu, dan dia menemukan Azella tertidur di kursi sofa.

"Bundaaaa" suara Reynand membangunkan Azella, dia terkejut melihat kehadiran Ares.

"Pulang" pintanya
Azella bangun sari tidurnya, tak mau menatap Ares

"Tidak"

"Pulang sekarang!" bentak Ares lagi.

"Bundaaa" Reynand menatap Azella, beberapa detik setelahnya Reynand terkulai lemas dalam gendongan Aresta, matanya terpejam, dia juga mengalami mimisan.

"Reynand" Azella berlari mendekat, dia melihat wajah Reynand begitu pucat.

"Aaa... ayo pulang" pinta Azella, saat itu dia benar-benar panik sampai menghiraukan panggilan dari Nathan.

Skip

AZELLA POV

"Bundaaaa" Reynand melenguh kecil.

"Iya sayang bunda disini nak" sahutku sembari membelai kepalanya

"Bundaaa, Rey mau gendong"

"Biar ayah yang gendong, bunda masih sakit" ujar Ares, tapi Reynand menolak

"Biar aku yang melakukannya" ujar ku sembari mengangkat tubuh kecil Reynand, aku sudah cukup membaik setelah beristirahat beberapa hari yang lalu, luka ku juga sudah mulai sembuh.

"Reynand mau makan apa? biar bunda suapin ya sayang, abis itu minum obatnya, biar Reynand cepat sembuh" ujar ku, Reynand sedang demam, tubuhnya panas dan dia tak bernafsu untuk makan.

Reynand menggeleng kecil dan menjatuhkan kepalanya pada bahuku

"Bunnn"

"Iya sayang"

"Bunda jangan pergi ya, Rey gak mau main sendiri lagi"

"Iya, bunda gak akan pergi kok" aku mendekap erat tubuh Reynand.

"Bunda mau kasih sesuatu sama Reynand, tapi ada syaratnya"

Reynand mengangkat kepalanya dengan lemah dan menatapku

"Apa bunda?"

"Reynand harus makan dan minum obat dulu, biar cepat sembuh, kalo Reynand udah sembuh bunda bakal kasih apapun yang Reynand mau"

"Bunda janji ya"

Aku mengangguk lalu mulai menyuapi Reynand, setelah makan dan meminum obatnya, Reynand kembali tertidur.

**

Ares menatap ku dengan mata elangnya saat aku memasuki kamar nya, sudah terbiasa dengan keadaan seperti itu, aku mulai terbiasa dengan semua itu hanya saja aku tetap diam dan tetap mendekat.

"Jadikan aku sebagai gantinya" ucapku

"Apa?"

"Kau merencanakan ingin membunuh Nathan, maka jadikanlah aku sebagai gantinya, dia sudah cukup tersiksa selama ini" aku mengingat bagaimana raut wajah Nathan yang terlihat ketakutan

"Bisa-bisa nya bajingan itu menghasutmu dalam waktu semalam"

"Seharusnya kau.... "

Ares mengangkat tubuh mungilku dan menghempasnya keatas kasur miliknya, Ares kemudian naik dan mengambil posisi diatasku . Ares menatap ku dengan tatapan sinisnya, sementara aku menatap kearah lain.

"Akan ku tunjukkan padamu, siapa pelaku dan korban dikeluarga ini, dan akan ku beri tau semuanya padamu malam ini, jadi....... "

***
Happy Reading

See U

AMYGDALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang