Extra Part 10 - Ayah

266 20 16
                                    






















Hai!

Siapa yang masih suka baca ulang cerita ini?

Siapa yang masih simpan cerita ini di library?

Siapa yang kangen?

Akuuuu!!! Hehehe.

Hari ini diriku kembali, membawa sebuah extra part yang mendadak kepikiran aja mau bikin di momen hari ayah ini.

Well, semoga suka 😉

🖤
















•••

"Sayang bangun."

Pelan, Kala mengguncang-guncangkan bahu Langit yang masih tertidur dengan posisi tengkurap sementara kepalanya menoleh ke arah Kala yang duduk di sampingnya.

"Suamiku, bangun."

Setelah beberapa saat cowok itu pun membuka kedua matanya lalu tersenyum.

"Pagi istriku sayang."

Cup!

Lembut Kala mencium dahi Langit yang dengan cepat mengubah posisinya jadi terlentang sementara sebelah tangannya menggenggam tangan Kala hangat.

"Jam berapa sekarang?" Ucapnya serak khas orang bangun tidur.

"Jam 6 kurang sepuluh menit."

"Kok udah bangun? Semalam bukannya gak bisa tidur? Tidur lagi aja, bybbyb juga pasti pengennya bobok lagi."

Bangkit duduk, setelah menguap Langit gantian mencium dahi Kala, turun ke hidungnya lalu bibirnya dan perutnya yang sudah membesar, kehamilannya sudah memasuki usia 6 bulan.

"Bybbyb mau ikut daddy jogging katanya, jadi udah bangun deh dari tadi." Gemas, Kala mengacak-acak rambut Langit yang masih menunduk mengecupi perutnya.

"Kalau gitu cepetan keluar dong, biar nanti daddy ada temannya kalau olahraga. Mama kalian suka mager kalau daddy ajak olahraga. " Diakhir kalimatnya Langit berbisik sambil terkekeh tapi Kala berhasil mendengarnya dan berakhir menjambak pelan rambut hitam Langit gemas.

"Aku dengar ya."

"Hehehe. Maaf."

"Ya udah sana siap-siap. Aku tunggu di bawah."

Langit mengangguk, menatap kepergian Kala yang sudah menghilang di balik pintu sebelum dirinya beranjak menuju kamar mandi.

Bandung dan sejuknya embun pagi tidak pernah membuat Langit bosan. Malah sering mengingatkannya pada masa dulu, pada kenangannya ketika berkuliah di kota ini. Seminggu yang lalu karena khawatir Kala akan merindukan keluarganya pada masa-masa kehamilan tua dan Langit masih sering pergi keluar kota karena urusan pekerjaan, dia pun memutuskan untuk mengajak Kala menginap di rumah orang tuanya. Dan pagi itu pemandangan yang tidak biasa terlihat di lapangan olahraga yang biasa Langit dan Daniel datangi saat kebetulan sedang berada di Bandung, dimana tiga orang wanita yang sama sekali tidak pernah menunjukkan minat untuk berolahraga sudah bersiap dengan pakaian olahraga mereka. Tampak antusias untuk berbaur bersama orang-orang yang sudah lebih dulu datang. Ada yang sibuk mencoba berbagai macam alat-alat olahraga yang disediakan oleh pemerintah setempat, ada yang sedang jogging, dan aktivitas olahraga lainnya.

KEDUA KALINYA ✔️ SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang