"Aku ingin setiap waktu yang aku habiskan mulai dari sekarang itu hanya terisi oleh kamu, entah itu tawa, tangis, aku yakin bisa melewatinya bareng-bareng sama kamu. Dan aku tulus, aku ingin teman hidupku selamanya itu kamu."
🌷🌷🌷
***
Satu hari seusai hari itu, Langit kembali ke Jakarta sementara Kala tetap di tempat yang sama, di apartemennya Getta. Iya, tempat dia terbangun bersama Langit di sampingnya siang itu memang apartemen milik Getta yang sengaja dipersiapkan untuk kepulangan Kala ke Bandung.
Selama satu minggu berada di sana, banyak hal yang Kala tahu, seperti Getta yang sudah bertunangan dengan Mika, Citra yang beberapa bulan lagi akan menikah dan Puput yang mulai menemukan titik terang soal hubungannya dengan Riga. Selama tinggal di Paris Kala memang sengaja tidak melakukan hubungan komunikasi dengan siapapun kecuali bertukar paket itupun hanya sesekali.
Lantas selama satu minggu ini ketiga sahabatnya bergantian datang untuk menemaninya di sana, bahkan menginap bersama untuk saling curhat sampai tidak tidur. Dan ya, Kala merindukan itu semua. Kebersamaan bersama sahabat-sahabat yang ia sayangi tidak akan pernah ia lupakan selama apapun dan sejauh apapun dia pergi. Sebab bagi Kala mereka bukan hanya sekedar sahabat melainkan keluarga yang berharga untuknya.
Tapi sayang, waktu yang sudah berlalu membawa beberapa orang pergi dan tidak akan pernah kembali lagi menyisakan ingatan kenangan sebagai satu-satunya hal yang bisa dikenang.
Seperti Diva dan Satria.
Yang pergi.
Yang meninggalkan bekas ingatan tersendiri bagi orang-orang yang ditinggalkan.
Siang itu, saat tengah berjalan sendirian seusai kembali dari TPU, ponsel dalam genggaman Kala bergetar yang lantas menunjukkan nama Langit di sana.
Cewek itu tidak langsung memberi respon dan untuk beberapa saat malah diam sambil menatap layar ponselnya.
Satu minggu ini setelah apa yang dia lakukan Langit menghilang tanpa kabar, tanpa menelfon atau sekedar mengiriminya pesan singkat yang sempat membuat Kala berpikir yang tidak-tidak seperti cowok itu hanya mempermainkan nya atau hanya ingin membuatnya terbang untuk kemudian dijatuhkan dengan keras. Lagi.
Tapi kemudian suara lelah yang didengarnya begitu ia menekan tombol hijau pada layar ponselnya membuyarkan semua prasangka.
"Kamu dimana?"
Kamu.
Untuk sesaat Kala kembali diam. Tiba-tiba saja hatinya menghangat hanya dengan mendengar suara itu.
Sebab sampai seminggu yang lalu bahkan ketika hendak pamit pulang, Langit masih menyebut dirinya dengan 'Gue' dan memanggil Kala dengan 'Lo'.
Tapi sekarang, apa katanya?
"Kamu dimana? Aku ketuk berkali-kali ga ada jawaban. Aku di depan apartemen nih."
"O-oh, bentar. Aku masih di luar, di lobi."
"Udah makan kamu?"

KAMU SEDANG MEMBACA
KEDUA KALINYA ✔️ SELESAI
RandomSetelah empat tahun terpisah. Langit Aksara memulai kali keduanya bersama orang yang sama, Killendra Khalandara. Dan hari-hari bahagia mereka pun dimulai. Tetapi seperti bagaimana perasaan mereka dulu, tidak mudah untuk akhirnya saling menemukan. Se...