12

1.5K 91 2
                                    

happy reading~

setelah kejadian malam itu gama tidak masuk ke kampus , ini aneh

gama sekarang jarang kelihatan , bahkan ponselnya pun tidak dapat dihubungi

angkasa benar-benar khawatir dengan keadaan gama yang sekarang

ia selalu mencoba mendatangi mansion gama tapi tidak pernah ada satupun yang membukakan pintu mansion

Dilain sisi

gama yang tengah asik menulis tiba' teringat wajah mantan kekasihnya

"pergi lo pergiii!!" teriak gama saat wajah angkasa terus ada di dalam pikiran nya

vernan yang tak sengaja lewat didepan kamar putranya langsung berlari masuk kedalam kamar gama "sayang.. ada apa?" cemas vernan

gama menatap papinya yang tengah bingung sendiri "eh-anu.. ada kecoa" bohong gama

"udah pergi kan tapi?"

gama mengangguk kemudian memfokuskan pada tugas yang ia tulis

"kamu kenapa ga masuk kampus lagi? ada masalah sama angkasa ya?" tanya vernan dingin

gama memainkan bolpoin yang ia pegang , jujur sebenarnya gama ingin sekali mengatakan apa yang telah terjadi , namun.. gama tidak mau papinya memukuli angkasa

"jawab papi gam!" sentak vernan

gama perlahan menatap vernan "en-enggak kok pi.. ga-gama cuman ga enak badan" elaknya lagi

"kamu gabisa bohongin papi gam.. ayo.. berkata yang jujur"

gama menundukan kepalanya "g-gama putusin angkasa pi.. gama gamau ketemu sama angkasa"

"begitu ya? hanya itu? papi gamau tau.. mulai besok pagi kamu harus sudah masuk kampus seperti biasa" tegas vernan yang kemudian pergi meninggalkan gama

sekarang yang ada dipikiran gama hanya menyiapkan mental untuk bertemu angkasa

•••••••

hari ini gama sudah mulai masuk kampus seperti biasa , ia berangkat terlalu awal karena tak ingin jika sampai berpapasan dengan angkasa

seperti biasa , gama duduk dikursi nya dan menggambar random untuk mengurangi rasa sepinya

"gamaa!!" teriak rino menggelegar

gama tersentak kaget dan menatap ke arah rino "dasar!! ngagetin orang mulu kerjaan nya"

rino tersenyum kikuk "yaa.. maaf , lo kemana aja?! jarang masuk kampus.. kan guenya jadi nggak ada temen" omel rino sok sedih

gama tersenyum "yee maaf... gue gaenak badan" bohongnya

rino mengangguk paham "gimana kalo kita kekantin?? gue kangen makan bakso bareng lo"

gama mau menolak tapi rino sudah menarik tangan nya mengarah ke kantin

"ah! sakit bego!" umpat gama kesal

rino menoleh kearah gama "hehe.. maaf kan gue gatau" ucap rink melepaskan cengkalan tanganya

rino memicingkan matanya mengarah ke tiga pria yang duduk di kursi kantin "eh gam.. ada si angkasa tuh! gabung sana yok!" ajak rino

gama menggeleng cepat "enggak! disini aja gue gama-" belum sempat menyelesaikan ucapan nya , tiba' rino langsung menarik tangan gama .

Pria aneh END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang