happy reading~
setelah kejadian malam itu gama tidak masuk ke kampus , ini aneh
gama sekarang jarang kelihatan , bahkan ponselnya pun tidak dapat dihubungi
angkasa benar-benar khawatir dengan keadaan gama yang sekarang
ia selalu mencoba mendatangi mansion gama tapi tidak pernah ada satupun yang membukakan pintu mansion
Dilain sisi
gama yang tengah asik menulis tiba' teringat wajah mantan kekasihnya
"pergi lo pergiii!!" teriak gama saat wajah angkasa terus ada di dalam pikiran nya
vernan yang tak sengaja lewat didepan kamar putranya langsung berlari masuk kedalam kamar gama "sayang.. ada apa?" cemas vernan
gama menatap papinya yang tengah bingung sendiri "eh-anu.. ada kecoa" bohong gama
"udah pergi kan tapi?"
gama mengangguk kemudian memfokuskan pada tugas yang ia tulis
"kamu kenapa ga masuk kampus lagi? ada masalah sama angkasa ya?" tanya vernan dingin
gama memainkan bolpoin yang ia pegang , jujur sebenarnya gama ingin sekali mengatakan apa yang telah terjadi , namun.. gama tidak mau papinya memukuli angkasa
"jawab papi gam!" sentak vernan
gama perlahan menatap vernan "en-enggak kok pi.. ga-gama cuman ga enak badan" elaknya lagi
"kamu gabisa bohongin papi gam.. ayo.. berkata yang jujur"
gama menundukan kepalanya "g-gama putusin angkasa pi.. gama gamau ketemu sama angkasa"
"begitu ya? hanya itu? papi gamau tau.. mulai besok pagi kamu harus sudah masuk kampus seperti biasa" tegas vernan yang kemudian pergi meninggalkan gama
sekarang yang ada dipikiran gama hanya menyiapkan mental untuk bertemu angkasa
•••••••
hari ini gama sudah mulai masuk kampus seperti biasa , ia berangkat terlalu awal karena tak ingin jika sampai berpapasan dengan angkasa
seperti biasa , gama duduk dikursi nya dan menggambar random untuk mengurangi rasa sepinya
"gamaa!!" teriak rino menggelegar
gama tersentak kaget dan menatap ke arah rino "dasar!! ngagetin orang mulu kerjaan nya"
rino tersenyum kikuk "yaa.. maaf , lo kemana aja?! jarang masuk kampus.. kan guenya jadi nggak ada temen" omel rino sok sedih
gama tersenyum "yee maaf... gue gaenak badan" bohongnya
rino mengangguk paham "gimana kalo kita kekantin?? gue kangen makan bakso bareng lo"
gama mau menolak tapi rino sudah menarik tangan nya mengarah ke kantin
"ah! sakit bego!" umpat gama kesal
rino menoleh kearah gama "hehe.. maaf kan gue gatau" ucap rink melepaskan cengkalan tanganya
rino memicingkan matanya mengarah ke tiga pria yang duduk di kursi kantin "eh gam.. ada si angkasa tuh! gabung sana yok!" ajak rino
gama menggeleng cepat "enggak! disini aja gue gama-" belum sempat menyelesaikan ucapan nya , tiba' rino langsung menarik tangan gama .
KAMU SEDANG MEMBACA
Pria aneh END✓
Teen Fiction"woi angsa! , tanggung jawab! , gue hamil anak lo" teriak gama angkasa memberhentikan langkah kaki nya , ia berbalik menghadap ke arah gama "apa lo bilang? , lo hamil?" tanya angkasa dengan sorot mata tajam tanpa adanya rasa takut gama meraih ker...