09

1.2K 71 3
                                    

Happy reading~

"Sayang.. kamu seriusan ga papa? wajah kamu pucet banget loh" cemas angkasa ketika melihat wajah pucat gama

gama mengangguk kecil "gak apa kok.. kamu masuk aja ke kelas nanti balik ke uks lagi ya"

"No.. aku gamau.. aku bakal tetep disini , oke?"

gama menghela nafasnya "gausah.. sana ke kelas aku gamau kalo nanti ada yang curiga" ucap gama

angkasa mengangkat satu alisnya "curiga? semua orang udah tau kalo kamu kekasih aku kan? jadi untuk apa takut jika ada yang curiga? sini tiduran disini" angkasa menepuk pahanya pelan

perlahan gama menidurkan kepalanya di atas paha angkasa "kalo semisal liliy kembali ke hidup kamu.." gama memalingkan pandangannya "apa kamu bakal nerima perjodohan itu?"

angkasa terdiam "kalo aku nerima.. itu sama aja aku mainin perasaan kamu.. aku pengen liat kamu bahagia.. bahagia bareng aku"

Blush..

'apasih! Bikin salah tingkah aja' gumam gama dalam batin

Angkasa mengelus pipi gembil gama "Kenapa diam? jangan pernah berfikiran kalo aku punya kekasih selain kamu , oke?"

gama manggut-manggut "angsa.. aku boleh ikut jenguk orang tua kamu enggak?" Tanya gama pelan

"Boleh.. tapi kamu nanti bakal ke rumah lama kan?"

Gama mengangguk "kalo besok saja bagaimana? aku pengen liat wajah amma kamu"

angkasa berdehem "sekalian aku kenalin kamu ke amma sama daddy ya"

"Daddy kamu tampan.. mirip kayak wajah kamu.. tapi lebih tampan lee jeno" gama nyengir kemudian mulai menutup matanya

"Iya iya tau.. kalo jeno itu idaman kamu , tapi gausah bahas didepan aku , kan aku jadi makin sadar diri" gurau angkasa

Gama kembali membuka matanya kemudian terkekeh gemas "hahahaha.. aku kan hanya mengakui ketampanan lee jeno tapi kenapa kamu malah ngerasa sadar diri?" gama menepuk pelan pipi angkasa

"ya , karena tipe idaman kamu yang diakui negara sedangkan aku?" angkasa terdiam sejenak

"Sedangkan kamu , kamu diakui oleh gamalio vernanda sebagai pasangan hidupnya" ujar gama melanjutkan kalimat angkasa

Angkasa menggigit pipinya dari dalam mencoba menyembunyikan senyuman salah tingkah nya

"Kalo mau senyum gausah ditahan , nanti ganteng nya ilang" goda gamaa

Angkasa yang mendengar itu menggeleng gemas "sejak kapan bisa menggoda saya seperti itu?"

'anjir ngapain nanya makek deepvoice sihhh' batin gama

"Kenapa diam? Saya butuh jawaban"

gama menatap ruang UKS beralih -alih "sejak.. sejak.. sejak kapan ya?" Ejek gama

Angkasa yang terkekeh geli "sejak kapan hm? Sejak kapan?"

"Hahahaha.. angsaa.. j-jangan.. gelitikin.. hahaha.. geli taukk.." badan gama menggelinjang merasakan geli

"Jawab dulu"

"I-iya.. stop dulu dong" pinta gama memelas

Angkasa mengakhiri gelitikan nya ia menatap dalam wajah cantik gama

Gama menatap balik mata elang angkasa "Sejak dulu.. aku kan ahlinya" sombongnya

"Oh , begitu ya?"

Saat tengah asik bercanda dan bermain-main tiba tiba ada yang masuk ke UKS dan mengagetkan mereka berdua

Pria aneh END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang