Happy reading~
Semua team angkasa sedang berkumpul di lapangan basket untuk melaksanakan lomba yang di adakan dadakan
"Woi ren , lo kemarin pulang bareng gue kan ya?" Tanya riza seraya merapikan semua peralatan
Anarendra berdehem kemudian melangkah ke arah gudang untuk meletakan bola yang sudah usang
"Lah lo sa? Kemarin balik sama gama?" Tanya riza kembali
Angkasa yang ditanya begitu tiba' tersedak minuman yang ia minum "uhuk.. g-gue ya? Ah i-iya" gugup angkasa
Riza hanya ber oh saja kemudian berjalan ke ruang ganti untuk mengganti seragam
Saat angkasa di lapangan sendiri ia melihat gama yang tengah kesusahan membawa buku , angkasa yakin gama pasti sedang dimintai tolong oleh ibu perpus
Angkasa berdiri kemudian mendekati gama yang tengah membawa buku bertumpuk tumpuk
"e eh jangan jatuhh.. jangan jatuhh" monolog gama saat salah satu dari tumpukan hampir ambruk
"Gue boleh bantu nggak?" Tanya angkasa dari arah belakang gama
Gama seketika mematung ditempat mendengar suara angkasa , sebenarnya ia tidak takut , tapi sepertinya gama sedikit trauma
"Gue boleh bantu nggak?" Ulang angkasa
gama hanya mengangguk tanpa menoleh ke belakang "yaudah bawa sini sebagian" pinta angkasa mengulurkan tangan nya
Dengan hati-hati gama memberikan beberapa tumpuk buku ke tangan angkasa
Angkasa yang merasa bahwa susana begitu canggung mulai membuka obrolan "Oiya.. kalo boleh tahu e-em lo waktu itu pulang jalan kaki?"
"Hm" singkat gama
"Kenapa nggak minta anter gue aja?" Ujar angkasa
Gama hanya melirik sedikit ke wajah angkasa "Ga perlu"
Sesampainya di perpustakaan gama dan angkasa meletakan buku itu di rak yang sudah ditentukan
Gama yang merasa tugas nya selesai dengan buru buru keluar dari perpustakaan karena ia memang sedang tidak minat berbicara dengan angkasa
"Tunggu dulu!" Teriak angkasa saat melihat gama keluar duluan
Angkasa berlari mengejar gama kemudian menahan pergelangan tangan gama
"Apasih! Lepas!" Tolak gama
"Dengerin gue dulu" angkasa menghela nafas nya "waktu itu gue merkosa lo ya?" Tanya nya pelan
"Gatau" ketus gama
Angkasa menarik bahu gama agar menghadap ke arah nya "seriusan gam! Iya atau enggak!" Gertak angkasa
Gama perlahan mengangguk kemudian berlari meninggalkan angkasa sendirian didepan perpus
"Woi saa!!! Buruan anjeng , aelah lo mah" teriak anarendra dari dalam lapangan
"Iyaaa!!" Sahut angkasa
Angkasa memilih untuk balik ke lapangan , sesampainya di lapangan angkasa langsung masuk ke kamar ganti untuk mengganti seragam nya
"Ini rino kemana?" Tanya angkasa yang baru saja keluar dr kamar mandi
Riza yang asik menikmati nasgor berbalik badan ke arah angkasa "rino? Dia sakit"
Anarendra yang mendengar itu langsung mendekat ke arah riza "What? Uke cntik gue sakit??"
"Iya cok! Jauh jauh sana , risih anjing" celetuk riza yang melihat aren mendusal
KAMU SEDANG MEMBACA
Pria aneh END✓
Ficção Adolescente"woi angsa! , tanggung jawab! , gue hamil anak lo" teriak gama angkasa memberhentikan langkah kaki nya , ia berbalik menghadap ke arah gama "apa lo bilang? , lo hamil?" tanya angkasa dengan sorot mata tajam tanpa adanya rasa takut gama meraih ker...