happy reading
saat gama berlari, kakinya tersandung batu yang membuatnya hilang keseimbangan
"aaaa" gama berteriak kala tubuhnya akan ambruk menyentuh aspal
grep..
"sayang? kamu nggak kenapa napa kan?" cemas angkasa sembari memperhatikan setiap inci tubuh gama
gama yang dengan cepat menepis tangan angkasa yang memegangi lengan nya "angkasa.. kali ini aku gamau debat sama kamu , apalagi didepan lio , aku minta kamu urusin urusan perjodohan itu terlebih dahulu hingga selesai. baru kamu temuin aku sama lio lagi" ucap gama
angkasa menggeleng "nggak! aku gabisa kalo ga liat kalian berdua sehari aja , aku gabisaaa sayang , aku mohon jangan pulang kemansion papi vernan ya? kita pulang kerumah kita , oke?" bujuk angkasa
gama diam tak menjawab
"sayang , aku mohon.. kamu nggak kasian lio? aku gamau dia kekurangan kasih sayang dari peran kita , tolong.. pulang kerumah ya? aku jelasin semuanya" tambah angkasa
dengan air mata yang sudah diujung , gama memilih mengikuti perkataan angkasa dan ikut pulang kerumah mereka
•
•
•
•sesampainya dirumah , gama langsung menidurkan lio ke kamarnya dan mengunci kamar lio dari luar
tangan gama di tarik pelan oleh angkasa menuju kamar mereka "sayang.. kamu tau kan aku gapernah mau nerima perjodohan ini?"
"apa kamu masih menutupi status hubungan kita dari bibi kamu yang di belanda?" tanya gama
angkasa menghela nafas "aku memang tidak memberi tahu hubungan kita kepada bibi , aku sendiri nggak tau kenapa liliy nyusul aku ke indonesia"
"sayang.. dengerin aku , dari aku kecil, aku udah punya trauma dengan namanya straight , aku trauma dengan hal itu , karena apa? karena semua wanita yang pernah berkencan sama aku , itu cuman nargetin harta aku , awalnya aku mikir kalo ga akan nikah sampai nemuin orang yang bener bener aku percaya seratus persen , orang yang bisa ngertiin keadaan aku , orang yang nggak mandang aku dari segi apapun , dan aku udah nemuin orang itu , dan kamu tau siapa itu kan? itu kamu , gamalio vernanda , lelaki manis yang selalu ngertiin perasaan aku , yang nggak nuntut banyak , aku udah nemuin semua kriteria aku di kamu , sayang. kamu jangan pernah berfikir kalo aku bakal nerima perjodohan gila itu , karna sampai kapanpun aku nggak akan pernah mau nerima perjodohan itu bahkan jika sampai diancam mati" jelas angkasa
gama yang sudah menangis dengan perlahan memeluk tubuh angkasa dan menenggelamkan wajahnya di dada bidang suaminya "maafin akuu.. hikss aku s-selalu nuduh kamu yang enggak enggak hikss hikss , maaff aku udah nuduh ini itu tanpa bukti , maafin akuu hikss.. a-aku hiksss udah egoiss"
"ssttt.. jangan nangis lagi , oke?" angkasa mengelus lembut rambut gama "aku ga pernah ngerasa kalo kamu nuduh aku , aku ga pernah ngerasa gitu , aku tau kalo kamu itu punya trauma dengan yang namanya kehilangan , cukup bagi kamu kehilangan sosok buna , aku gabakal ngebiarin kamu kehilangan aku ataupun kehilangan lio" tambah angkasa menenangkan gama
gama yang merasa sedikit tenang langsung melepaskan pelukan nya dan menatap angkasa dengan wajah teduh nya
angkasa tersenyum kemudian mengusap air mata gama yang terus mengalir membasahi pipi gembilnya "coba liat pipi kamu , jadi basah karena nangis"

KAMU SEDANG MEMBACA
Pria aneh END✓
Teen Fiction"woi angsa! , tanggung jawab! , gue hamil anak lo" teriak gama angkasa memberhentikan langkah kaki nya , ia berbalik menghadap ke arah gama "apa lo bilang? , lo hamil?" tanya angkasa dengan sorot mata tajam tanpa adanya rasa takut gama meraih ker...